Lihat ke Halaman Asli

Triyono

Misio Dei, Penulis Lembar Uji Kompetensi Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen SD Kelas 2 & 4, BPK Gunung Mulia Jakarta

Sikap yang Benar dan Salah pada Saat Anggota Keluarga Tiba-tiba Menderita Sakit

Diperbarui: 30 Juni 2022   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi 

Sebuah Renungan dan refleksi berdasarkan Ayub 2:1-12

Beberapa pertanyaan yang  sering muncul

Apakah reaksimu jika tiba-tiba pasanganmu jatuh sakit ?. Atau Pernahkah anda mendengar pernyataan yang menyatakan bahwa jika ada satu orang anggota keluarga mengalamai musibah sakit penyakit maka seluruh keluarga juga akan merasakan ?.  

Berapa banyak suami atau isteri yang  menderita sakit dan meninggalkan pasangannya  ? Sakit penyakit sebuah problem umum yang bisa datang dengan tiba-tiba  dapat menimpa siapapun. 

Sekalipun banyak pilihan dan setiap orang bebas memilih namun  betapa pentingnya setiap orang memilih cara pandang yang bijak dan benar dalam menghadapi kenyataan ini.

Setiap hari seringkali saya menjumpai suatu keadaan yang sering disebut dengan istilah paradoks yaitu  suatu keadaan pengalaman hidup yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran.  

Dalam kehidupan kita penderitaan itu memiliki banyak bentu seperti sakit penyakit, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi, kekurangan dan kesulitan lain.  Tetapi percayalah dalam penderitaan itupun akan menemukan sesuatu yang istimewa.

Dalam Ayub 2:8-10 adalah suatu dialog paradoks ketika Ayub sang suami mengalami sakit penyakit yang begitu parah. Ayub hidup dalam paradoks  seolah-olah bahwa Allah memberikan sakit penyakit sekalipun dalam pandangan Allah, ia orang yang jujur dan saleh.   

Kitab Ayub 2:3 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.  

Ia tetap tekun dalam kesalehannya,  meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan .   Namun dalam kenyataannya  dalam bagian Kitab Ayub  2:7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline