Semangat paskah di Indonesia oleh PGI dan KWI pada tahun 2018 mengusung tema "KARYA TERBESAR"memberi makna bahwa kehadiran Gereja hendaknya bisa menjadi berkat bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Untuk mewujudkan harapan tersebut Gereja Katholik memberikan arah dasar dan pengembangan Gereja dalam arti luas semestinya semakin menegaskan visi dan misi Gereja, penegasan peranan jemaat dengan tingkat pemahaman intelektualitas generasi muda yang semakin mapan dalam menjawab tantangan jaman dalam berbagai aspek kehidupan, seperti keluarga, pendidikan formal, lingkungan masyarakat/Gereja, yang berdampak bagi masyarakat luas. Sedangkan bagi Gereja-Gereja Kristen dilakukan dengan pengembangan pelayanan diakonia kontekstual yang sesuai dengan kebutuhan lokalitasnya.
Tema Paskah Tahun 2018 mengajak seluruh umat kristiani untuk semakin menunjukkan arah akan tugas dan panggilan Gereja dalam melayani dunia. Merefleksikan Paskah sebagai momentum untuk membangun, semangat berkorban dan mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan bagi seluruh ciptaan.
Dengan Paskah memberi makna bahwa eksistensi Gereja hendaknya mampu menangkap makna bahwa melihat kejadian-kejadian yang dialami Gereja akhir-akhir ini sangatlah bertali temali dengan tanggapan lingkungan sosialnya, dimana posisi Gereja ada yang sangat cair dengan lingkungan sekitarnya namun ada juga Gereja yang justru semakin elitis dan menutup diri dengan lingkungan sekitarnya. Untuk itu semua dibutuhkan suatu kreativitas dalam pelayanan secara okumene sehingga semakin menjawab kebutuhan nyata permasalahan yang dihadapi Gereja dengan melibatkan seluruh aspek didalamnya.
Dengan demikian refleksi paskah tidaklah cukup disuarakan saja tetapi perlu diwujudnyatakan bagaimana merubah sistim dan struktur birokrasi dari kekuatan dan ikatan-ikatan yang merong-rong KPKC itu sendiri. Hal ini tidak begitu menjadi masalah bagi Gereja-Gereja presbiterian, namun akan menjadi tantangan besar bagi Gereja yang memiliki struktur besar.
Gereja yang hidup adalah yang bersaksi bagaimana mengejawantahkan nilai-nilai ajaran sesuai dengan semangat injil yaitu mengembangkan kasih bagi sesama. Menjadi saksi Kristus adalah tugas Gereja dan warganya yang berlaku sepanjang masa dan bukan hanya bersaksi (marturia), tapi juga bersekutu (koinonia), melayani (diakonia). Inilah yang disebut tri tugas Gereja. Gereja dan warganya terpanggil untuk memberitakan berita kesukaan dari Allah bagi semua orang menjadi percaya dan diselamatkan.
Tugas besar yang dilakukan Gereja adalah menempatkan Gereja pada karya keselamatan dari Allah yang ditujukan kepada semua manusia dan ciptaan. Oleh sebab itu semua kegiatan Gereja harus berhubungan dengan karya penyelamatan Tuhan bagi dunia ini. Artinya melibatkan secara langsung warganya pada kehidupan sehari-hari untuk bersosialisasi dan berkontribusi bagi lingkungan social mereka.
Lalu bagaimana Gereja menjadi berkat bagi bangsa ? Sebaiknya memang Gereja menyatu dengan lingkungannya dalam arti tidak atau jangan memisahkan diri dengan alasan pembenaran apapun, karena kehadiran Gereja bukan dimaknai hadirnya bangunan megah atau komunitas yang tertutup tetapi Gereja yang terbuka bagi siapa saja.
Dengan demikian maka Gereja juga harus menjalankan misi kemanusiaan. Artinya, Gereja harus punya kepedulian sosial. "Ketika ia hadir untuk kemanusiaan, itu menunjukaan Gereja yang hidup. Gereja hendaknya ada sebagai bagian dari komunitas bangsa ini, karena secara langsung atau tidak Gereja ikut menentukan arah bangsa. Di sini Gereja harus benar-benar berubah dan mentranformasi diri, menata dan menempatkan kembali seperti tugas Gereja mula-mula. Gereja jangan memprioritaskan pelayanan internal jemaatnya semata, tetapi itu Gereja harus berani lebih terbuka menyatakan kehadirannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan habitusnya.
Gereja yang Tanggap akan tugas panggilannya tidak akan terhanyut ikut arus tetapi akan berubah dan memberi makna bahwa eksistensi Gereja janganlah hanya dirasakan oleh jemaatnya saja, tetapi harus dirasakan semua orang, karena kita sadar bahwa sebagai bagian dari kehidupan Berbangsa dan Bernegara wajib mengamalkan Pancasila sebagai kesempatan istimewa bagi kita untuk makin mampu memahami kehendak Allah bagi bangsa kita, khususnya terkait dengan kesatuan dan keragaman bangsa kita.