Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Apa Kunci Masalah Timnas Kalah?

Diperbarui: 9 Juni 2021   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com

Seperti sudah saya ulas selepas pasukan Shin Tae-yong (STy) berhasil menahan imbang Thailand dalam lanjutan Babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Uni Emirat Arab, sejenak publik sepak bola nasional sedang dilanda euforia. 

Terlebih, STy yang oleh publik sepak bola nasional dianggap akan tetap kukuh pendiriannya dengan memainkan skema andalannya 4-4-2, ternyata luluh dan menerapkan formasi 4-2-3-1 untuk timnas senior.

Namun, euforia itu benar langsung terhenti tatkala publik sepak bola nasional terhenyak setelah pasukan STy bahkan kalah telak. Lebih buruk dari hasil pertemuan di Jakarta yang kalah 1-3 dari Vietnam.

Berita menghujat dan negatif

Tak pelak, sejak peluit akhir dibunyikan oleh wasit tanda laga usai untuk kemenangan Vietnam 4-0, hingga detik ini, publik sepak bola nasional, Asia Tenggara, Asia, hingga publik dunia masih terus menyoroti dan membincang kekalahan telak yang dianggap tak masuk akal.

Pasalnya, 4 gol Vietnam tercipta dengan begitu mudah, padahal di babak pertama kedudukan imbang 0-0.

Pada kesempatan ini, saya tak akan menanggapi apa yang menjadi perbincangan publik maupun alasan STy yang terus disiarkan di berbagai media massa maupun media sosial. Tetapi, saya justru punya analisa yang sangat sederhana mengapa Evan Dimas dan rekan akhirnya tercatat dalam sejarah, untuk pertama kalinya kalah telak dari Vietnam 4-0.

Dari kekalahan itu, justru saya mengajak kepada siapa saja yang masih membincang kekalahan dari sudut negatif dan tak memberikan masukan solusi dan  kritik membangun dari sisi publik?

Timnas di tangan STy, memang urusan mutlak STy dalam hal teknis, namun bila publik memberikan masukan dan saran yang membangun, tidak ada salahnya.

Persoalan masukan dan saran diakomodir, diterima, bahkan dijadikan tonggak perbaikan oleh STy atau tidak, itu urusan belakangan. Terpenting, publik telah memberikan saran dan masukan membangun dan bukan sok tahu, apalagi sok menggurui.

Catatan sederhana saya

Bagi saya, kekalahan yang diderita pasukan STy pangkal masalahnya sangat sederhana. Saya melihat awalnya STy melakukan 3 perubahan komposisi pemain karena terkait strategi dan sadar diri akan kemampuan fisik pemain timnas dan kemampuan skill lawan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline