Lihat ke Halaman Asli

Pelajaran Finansial Cerdas dari Jirayut

Diperbarui: 28 Juni 2025   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyanyi dangdut sekaligus aktor Jirayut Afisan usai ramah tamah dengan para pemeran film Kang Mak from Pee Mak (KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS)

Siapa yang tak kenal dengan energi ceria dan tawa renyah seorang Jirayut Afisan? Di panggung hiburan Indonesia, pemuda asal Thailand ini adalah paket lengkap, penyanyi bersuara merdu, presenter yang mampu mengocok perut, dan sosok yang selalu berhasil menyebarkan kegembiraan. Popularitasnya meroket, pundi-pundi rupiah pun mengalir deras berkat kerja kerasnya yang tak kenal lelah.

Tapi, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya, saat lampu sorot padam dan riuh tawa penonton mereda, ke mana perginya hasil jerih payah anak muda perantau ini? Jawabannya mungkin akan mengejutkan dan membuat kita semua menaruh hormat yang lebih dalam kepadanya.

Jawabannya tidak terparkir di garasi dalam bentuk mobil sport mewah. Tidak juga tersimpan di lemari dalam wujud koleksi barang bermerek. Jawaban itu terhampar hijau di kampung halamannya, di Distrik Su-ngai Padi, Narathiwat, Thailand.

Sukses di Indonesia, Jirayut memilih investasi kebun di kampung halaman demi keluarga. Sebuah teladan kecerdasan finansial yang membumi & tak lupa akar. - Tiyarman Gulo

Investasi yang Tak Terduga

Di saat banyak artis seusianya mungkin memilih untuk menikmati buah kesuksesan dengan gaya hidup glamor, Jirayut mengambil jalan yang berbeda. Sebuah jalan yang sangat membumi. Ia menyisihkan sebagian besar pendapatannya untuk membeli sebidang tanah seluas 8.000 meter persegi di tanah kelahirannya.

Ini bukan sekadar tanah kosong. Tanah yang lebih luas dari lapangan sepak bola itu kini adalah sebuah kebun karet yang produktif. Sebuah aset hidup yang terus menghasilkan. Dalam sebuah acara bincang-bincang di televisi, Jirayut dengan santai menceritakan bahwa kebun karet itu kini sudah cukup untuk menopang kebutuhan makan keluarganya di Thailand.

"Jadi aku tandain, batas garisnya aja. Tanahnya sebelahan sama tanah punya abang aku," ujarnya. 

Pernyataan sederhana ini melukiskan sebuah gambaran yang sangat hangat, investasi yang tidak hanya cerdas secara finansial, tetapi juga mempererat ikatan keluarga.

Visi Sang Investor Muda

Kecerdasan Jirayut tidak berhenti pada keputusan untuk membeli tanah. Ia juga menunjukkan visi seorang investor yang terus belajar dan berpikir jangka panjang. Saat ini, ia tengah mempertimbangkan untuk mengubah komoditas di kebunnya dari karet menjadi kelapa sawit.

Keputusan ini bukan datang dari spekulasi, melainkan dari diskusi dan masukan sang kakak. 

"Rencananya aku mau ubah dari karet ke sawit. Bukan karena apa-apa, karet juga lumayan, tapi kalau sawit menurut abang aku lebih lumayan," jelasnya.

Sikap ini menunjukkan dua hal yang luar biasa dari seorang pemuda di puncak popularitas. Pertama, ia tidak cepat puas dan selalu mencari cara untuk memaksimalkan potensi asetnya. Kedua, ia sangat rendah hati. Ia mau mendengarkan nasihat dari keluarganya, orang yang lebih berpengalaman dalam urusan perkebunan di kampungnya.

Alasan Logis di Balik Pilihan Hati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline