Lihat ke Halaman Asli

Tito Yudatama

Saya adalah Saya, dan Saya adalah Orang Lain, tetapi Saya adalah Diri Sendiri juga

Mengubah Momen Menjadi Komitmen

Diperbarui: 5 Agustus 2021   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah mengerjakan sesuatu dengan prinsip"Yang penting selesai?" hingga akhirnya tidak ada tindakan lagi dari apa yang dahulu dilakukan. Misalnya, kita mencoba untuk menulis, dan kita mengaku terhadap diri sendiri sudah mendapat pelajaran tentang menulis untuk khalayak luas, tapi sayangnya hal tersebut tidak diulangi lagi hingga tidak sadar bahwa sudah cukup lama tidak menulis.

Apakah hal tersebut salah?

Tidak juga, berbagai faktor dapat menjadi alasan terhadap keputusan tersebut. Bisa jadi telah ada hobi yang dijalani, atau belum memiliki alasan kuat untuk melanjutkan momen tersebut, dan sebagainya. Pada dasarnya kita akan mudah bergerak karena ada kepentingan, atau jika belum ada kepentingan, bergerak lah terus hingga akhirnya ada kepentingan.

Kalau punya banyak momen, apakah harus semuanya dijadikan komitmen?

Tentu tidak, karena kita juga punya keterbatasan dalam melakukan sesuatu di waktu yang terbatas. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan kerja sama tim, atau people management yang baik. Tetapi, bagaimana jika hanya individual? Ya lakukan saja seoptimal mungkin tanpa perlu memaksakan semuanya dijadikan komitmen.

Intinya adalah temukan jati  diri anda, jangan sampai melewatkan banyak momen tanpa mengetahui jati diri anda:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline