Lihat ke Halaman Asli

Tugas harian

Mahasiswa

Puisi Tamor

Diperbarui: 28 Mei 2021   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

empat puluh hari.
bunga selalu tumbuh diempatpuluh hari.
semakin rajin menabung pada kesedihan,
maka kulit kedua akan segera berpisah.

tak diacuhkan rayuan belalang.
tiap hujan menceramahi,
maka semakin kokoh, gundukan itu
berputih.
kilau pada kerikil, menjelma cermin
buruk rupa dari sebuah perjalanan.
dan tiap kali hatinya selembar daun,
dikunyah dengan tegas
tak pedulikan nasihat kecerahan;
ceria.

Tuhan begitu baik padanya.
memberinya empat puluh hari,
menjadi setebal laut dan
selama batas itu, ia berombak
mengantar pesan sampai kepada pulau
yang tak tersentuh.

yang belum bisa ia sentuh.

dihari keduapuluh selama berkabung
bertemulah daun murbei berbintik - bintik tangisan.
maka semakin ia menabung,
sampailah alasan ia tetap bertahan.

tak dipedulikan rayuan sekelompok semut.
toh, dari isi perutnya kelak,
adalah kupu - kupu yang terbang indah.

2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline