Lihat ke Halaman Asli

Timotius Apriyanto

OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Filsafat | Climate Justice and DRR

Perang Dagang Nikel dan Alasan Mengapa Indonesia Butuh TKA Tiongkok

Diperbarui: 13 November 2020   04:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ft.com


Saat negara kita sedang berperang menghadapi dampak covid-19 ini, selalu ada saja para petualang yang memancing di air keruh.  

Banyak pihak mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan dari disrupsi keadaan pandemi ini, baik dengan hoax atau intrik permainan isu politik.

Berbagai tujuan, entah sekedar demi kepentingan mendapatkan materi atau sampai untuk kepentingan politik kekuasaan.

Ya.... menyedihkan memang.....

Bekas goresan luka akibat kontestasi politik elektoral yang baru saja hilang, mulai coba ditoreh lagi dengan pelbagai intrik. Para pemain itupun bahkan tidak peduli lagi dengan situasi pandemi covid-19 sebagai kondisi "force majeur". Salah satu isu hangat itu adalah soal Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok di Sulawesi.

Narasi sesatpun dibangun dengan memanfaatkan sentimen antar etnis yang membahayakan persatuan bangsa kita.
........Lagi-lagi sasarannya Tiongkok ....

....... Ya, Tiongkok lagi ....

Mari kita coba pahami kenapa Tiongkok sering jadi "scape goat" dalam intrik permainan isu politik di tanah air?

Pertama, sejarah panjang Tiongkok di Nusantara yang selalu eksistensinya sering dimanfaatkan Belanda untuk memecah belah berbagai kerajaan sebelum kemerdekaan.

Kedua, saat ini di era milenial baru, Tiongkok tampil menjadi poros kekuatan ekonomi baru dunia.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, melihat ada persoalan serius terkait kekayaan sumber daya mineral Indonesia yang selama puluhan tahun hasilnya dinikmati oleh bangsa asing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline