Lihat ke Halaman Asli

Mewaspadai Dampak Pandemi Covid-19 bagi Kesehatan Psikologis

Diperbarui: 25 Juni 2021   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mewaspadai Dampak Pandemi Covid-19 Bagi Kesehatan Psikologis  

Seperti yang sudah kita ketahui, sudah lebih dari satu tahun pandemi virus covid-19 melanda hampir di semua Negara di seluruh dunia. Lantas, Apa dampak pandemi tersebut terhadap diri kita, hubungan kita dengan keluarga, hubungan dengan teman, hubungan dengan orang lain, dan dampak terhadap kepercayaan diri kita?

Para peneliti yang terdiri dari pakar psikologi telah mempelajari hasil-hasil jajak pendapat untuk mendapatkan petunjuk tentang dampak pandemi bagi kondisi kejiwaan. Pertanyaan dalam jajak pendapat tersebut adalah, apa yang dibutuhkan seseorang untuk bisa merasa senang dalam kehidupannya?. 

Menurut teori, yang dibutuhkan adalah; 

kemampuan untuk bertindak  (ability to act), 

kemandirian (independence), dan  3) pengakuan sosial (social recognition).  

Menyangkut tiga kebutuhan itu di masa pandemi covid-19 terutama soal kemandirian ini sangat menurun, juga kebutuhan mengendalikan hidup dan mencukupi semua kebutuhannya sendiri itu juga sangat dibatasi, situasi ini bisa menyulut depresi, stres, ketakutan yang fatal dan gangguan psikologis.

Menurut Crow & crow psikologi adalah perilaku manusia dengan lingkungan sekitarnya baik berupa sesama manusia maupun yang bukan manusia seperti hewan, budaya, iklim dan lain sebagainya (Lebond, 2017). Sedangkan ilmu fisiologi menurut Merrian- Webster adalah bagian dari ilmu biologi yang berkaitan dengan kegiatan dan fungsi seperti organ, jatung dan sel dan juga fenomena fisik maupun kimia (Singgih, 2003). 

Dari penggabungan pengertian cabang kelimuan diatas maka lahirlah cabang kelimuan Biopsikologi yang menurut James W. Kalat adalah studi tentang mekanisme perilaku dan pengalaman fisiologis, evolusi, dan perkembangan. Bidang ini menghubungkan biologi dengan masalah-masalah psikologi, khususnya pada manusia sebagai makhluk yang memiliki karakter unik di antara "hewan" lainnya. (James W. Kalat, 2021).

Menurut Wilhelm Wundt proses dalam fisiologi dapat membantu memehami mekanisme psikologis (Singgih,2003). Contohnya saja Ketika stres atau panik itu adalah reaksi dari emosi dan mental seseorang terhadap sebuah ancaman yang menggangu perjalanan normal system tubuh (Kadir,  2010). 

Tubuh akan mengaktifkan system saraf untuk menghasilkan lebih banyak system stress seperti adrenalin, dan kortisol ke aliran darah, Tekanan atau ancaman dikenal dengan meningkatnya detak jantung, tekanan darah meningkat, otot menegang, pernapasan cepat, dan daya menjadi tajam (Kadir, 2010). Situasi stres dapat menjadi suatu hal yang membahayakan jika tidak ditangani dan telah mempengaruhi kemampuan diri untuk hidup normal dan berfungsi dengan baik (Kadir, 2020). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline