Lihat ke Halaman Asli

sajak tello

tentang sebuah sajak

Puisi | Harap yang Patah

Diperbarui: 21 Februari 2020   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disudut kamar kecil ini, sungguh hampa terasa sunyi.

Layaknya sore yang kehilangan senja.

Lamunan itu masih tertuju pada hari itu, akal dan hati masih saja tak setuju.

Ketika kau rampas hatiku, lalu dibuang kedalam jurang yang teramat dalam.

            Inginku berlari dipenghujung malam dengan hujan yang turun begitu derasnya.

            Inginku berlari kehutan dan teriak sekeras-kerasnya.

            Ingin tahu bagaimana keadaan hatiku?

            Haaah, Seperti halnya kaca yang dijatuhkan dari ketinggian.

            Tragis bukan?

Ku kira, aku akan mati dengan hal semacam ini.

Sekejab tersadarkan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline