Lihat ke Halaman Asli

Duta Wisata Indonesia: Inovasi dan Kewajiban Menciptakan Dampak

Diperbarui: 21 September 2017   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panorama perairan Pulau Bawah di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Riau. (KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI)

Apakah anda lebih tertarik untuk berlibur ke Wakatobi apabila Wakatobi dipromosikan oleh selebriti?

Tetapi seorang teman  anda yang  hobinya  travelling telah  merekomendasikan anda untuk berlibur ke Mandalika. Destinasi mana yang akhirnya anda pilih? Saran siapakah yang lebih anda percaya?

Jika anda  tidak terbujuk untuk mengunjungi  sebuah destinasi wisata hanya karena tempat tersebut dipromosikan oleh selebriti, maka anda bergabung dalam kelompok mayoritas responden yang menjawab angket ini di media online.

Crafty versus naluri dasar manusia yang sentiasa mencintai kejujuran. Karena itu sahabat dan keluarga lebih dipercaya dibandingkan selebriti dengan jutaan penggemar dan followers.

 Demikianlah adanya. Survei berkata, perihal keputusan  dalam  memilih destinasi wisata,  mayoritas orang di Asia Pasifik (termasuk Indonesia) lebih percaya kepada saran dari sahabat, keluarga atau koleganya dibandingkan promosi yang dilakukan oleh selebriti.

Nampaknya hal ini mulai bertentangan dengan  trend pemasaran wisata yang berlaku global saat ini hingga setidaknya di dekade terakhir.

Taylor Swift, penyanyi AS dinobatkan menjadi Duta Wisata kota New York. Arnold Schwarzenegger dilantik jadi Duta Wisata kota Madrid, Spanyol. Rihanna, penyanyi "Umbrella", diangkat jadi Duta Wisata Barbados.

Psy yang populer karena lagu Gangnam Style, dinobatkan jadi Duta Wisata Korea Selatan. Peraih emas Olimpiade dan pemecah rekor dunia, Usain Bolt, jadi Duta Wisata Jamaika. Christy Chung sebagai Duta Wisata Wonderful Indonesia 2016 (untuk pasar Tiongkok).

Jadi itulah faktanya. Kita butuh data dan kejelian. Perubahan trend  pada konsumen dan  pesatnya perkembangan teknologi pemasaran seolah mengaburkan segalanya.

Sebagai salah  satu industri terbesar dan  tercepat perkembangannya di dunia karena bersifat  multi player effect (ini berarti sekali dayung dikayuh, dua tiga pulau terlampaui),  sektor pariwisata  telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi sebuah negara, antara lain dalam  meningkatkan pendapatan, mengurangi kemiskinan dan  menyediakan lapangan kerja.

Karena itu, semakin banyak  negara  memacu  pembangunan sektor pariwisatanya untuk dapat terus bersaing di tingkat global memperebutkan kue pariwisata yang seksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline