Lihat ke Halaman Asli

TauRa

TERVERIFIKASI

Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Ini 3 Jebakan Pensiun yang Wajib Diwaspadai

Diperbarui: 9 Agustus 2021   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waspada terhadap "jebakan pensiun" yang bisa jadi sedang Anda alami (pixabay.com)

Apakah Anda sekarang berusia produktif? Apa bayangan Anda jika disebutkan kata "pensiun"? Tidak produktif? lemah secara fisik? lebih bijaksana secara mental? kaya raya? punya kebebasan waktu? atau apa?

Ya, tidak masalah apapun yang Anda bayangkan tentang pensiun. Tapi yang menjadi masalah adalah jika hanya membayangkan pensiun sedangkan di saat yang sama Anda tidak melakukan apa-apa.

Baiklah. Mari kita mulai masuk secara perlahan. Tahukah Anda, bahwa ternyata "pensiun" itu bisa menjadi sebuah "jebakan" yang akan membuat hidup Anda sengsara? Oh, mungkin Anda berpikir sebaliknya. Silakan saja, itu pilihan Anda.

Baiklah jika begitu. Mari kita lihat bagaimana pensiun bisa "menjebak" kita di kehidupan sekarang (sebelum pensiun).

1.  Uang Harus Ditabung Sebanyak Mungkin Untuk Pensiun

Menabung (seperlunya dan mulai secepatnya) untuk pensiun tentu saja baik. Saya juga melakukannya. Tapi ketika Anda menabung begitu "keras", hingga Anda mengorbankan kehidupan yang "nyaman" di masa kini, maka sesungguhnya Anda jangan-jangan sudah masuk dalam jebakan pensiun.

Pensiun tidak harus membuat Anda kehilangan kesenangan saat ini. Pensiun tidak harus membuat Anda "sengsara" di masa muda hanya untuk mempersiapkan sesuatu yang belum pasti datang.

Baiklah, coba jawab untuk Anda yang belum (usia) pensiun, apakah ada yang berani menjamin Anda akan sampai di usia pensiun nanti?

2. Tunda Jalan-jalan Saat Ini Untuk Menikmati (Jalan-jalan) Saat Pensiun

Pernahkan Anda menemukan rekan kantor yang "mengejek" rekannya yang asik setiap tahun berlibur? yang pasti hanya dia yang tahu motif aslinya. Tapi seringkali yang bersangkutan itu berlindung dibalik "alibi" pensiun.

Ya, sebaiknya pensiunlah tempat dan waktu terbaik untuk menikmati "jalan-jalan", liburan dan sejenisnya. Bukan saat muda dan produktif seperti ini, begitu kira-kira komentarnya.

Lalu pertanyaan saya, apakah menurut Anda cukup nikmat jika harus "jalan-jalan" dan di saat bersamaan banyak pantangan yang harus Anda jalani (misalnya)? tidak boleh makan daging karena ada penyakit ini, tidak boleh minum es karena khawatir kumat penyakit itu, harus bawa jaket dan seterusnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline