Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Otak Kreatif

Diperbarui: 9 Juni 2023   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Otak Kreatif

Secara praktik, ilmuwan mengelompokkan otak dengan beberapa kategori. Pertama, otak dengan fungsi berfikir linear, teratur, mengingat, memutuskan dan terstruktur. Kedua, otak yang berfungsi dalam berfikir non linear, acak, menyeluruh dan tak terstruktur.

Ketiga, otak dengan bagian fungsi untuk emosi, pertahanan diri dan respon spontan, dikenal sebagai otak reptil. 

Ada juga otak yang bekerja dalam skala eksistensial-spiritual, pernah disebut dengan "titik Tuhan" oleh sebagian ilmuwan.

Adapun yang menjadi fokus kita adalah otak kreatif. Sering dikenal dengan istilah otak kanan. Ia berisi paduan asosiasi  yang membentuk kinerja ide dan lompatan peristiwa/pengalaman.

Idealnya kita memang bertumpu pada kedua belah tipe otak tadi, kiri dan kanan. Tapi, dalam perjalanan pengalaman sehari hari, sebagian belah otak itu mendominasi pola laku kita. 

Sebagiannya berlaku, mungkin, tanpa kita sadari. Tidak kita sadari misalnya karena pola asuh, pola belajar di sekolah dan kebiasaan rutin kita.

 Tahapan selanjutnya, antara dua belahan itu menjadi otak opini/relatif bebas dan otak kritik. Kedua moda ini dibutuhkan dalam mencapai tujuan individu.

Hakikatnya otak kreatif yang kita pandang di sini, ianya dirancang oleh Pencipta (Allah SWT) sebagai perangkat awal dalam kehidupan kita guna menyelaraskan diri dengan kompleksitas hidup. 

Ini adalah fase "alam bawah sadar" saat masa kanak kanak berlangsung hingga fase awal dewasa, saat semua telah terstruktur di sekolah khususnya (juga di rumah). 

Pada masa ini, otak kreatif kita selalu hidup dan mewarnai setiap tingkah laku, cara berfikir dan permainan. Ialah otak yang penuh rasa ingin tahu, percobaan, keberanian dan keaslian "karya".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline