Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Argentina Memang Juara, Tetapi Qatar dan Dunia Arab Juga Jadi Pemenang

Diperbarui: 19 Desember 2022   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penutupan Piala Dunia: Dohanews

Melalui pertandingan yang mendebarkan dan sangat menghibur, akhirnya Argentina kembali merebut Piala Dunia setelah menunggu selama lebih 36 tahun.  Tim Albiceleste dengan seragam biru putih garis-garis itu berhasil secara dramatis mengalahkan juara bertahan Les Blues Perancis melalui adu penalti 4-2.  Setelah sebelumnya membagi gol sama 3-3 dalam 120 menit pertandingan.

Perancis memimpin lebih dahulu dengan skor 2-0 melalui gol penalti Messi pada menit ke 23 dan tendangan manis Angel di Maria pada menit ke 36.   Skor 2-0 bertahan hingga sepuluh menit terakhir pertandingan ketika banyak orang merasa bahwa Argentina akan dengan mudah membawa pulang piala.   Namun dua gol berturut-turut dari Mbappe pada menit ke 80-81 memaksa pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu dengan kedudukan 2-2.

Pertandingan menjadi makin seru ketika Messi kembali menyarangkan gol di gawang Perancis dan membuat Argentina kembali unggul 3-2 pada menit ke 108.   Tetapi pertandingan belum selesai, ketika Mbappe membuat hattrick pada menit ke 118.   Kedudukan 3-3 dan adu penalti yang dramatis pun terjadi. Kali ini Argentina tetap yang beruntung untuk kembali mengangkat Piala untuk ketiga kalinya setelah tahun 1978 dan 1986.

Argentina pun berpesta,,,  Sudah banyak yang menulis tentang pesta Argentina ini...  Ada baiknya kita sedikit kilas balik ke upacara penutupan yang diadakan sebelum pertandingan final,

Upacara penutupan yang megah dan meriah dengan tema "A Night to Remember" degan nuansa seni dan budaya Arab yang kental sekaligus memperingati Hari Nasional Qatar yang memang jatuh pada 18 Desember 2022.   Jarang penonton di Indonesia yang menyadari bahwa 18 Desember merupakan hari nasional Qatar. 

Penyanyi Qatar, Dana membuka pertunjukan dengan lagu-lagu dalam Bahasa Arab dan Inggris yang kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan cahaya yang membuat penonton terkagum-kagum.  Dan kemudian lagu-lagu  soundtrack resmi FIFA  World Cup pun dikumandangkan yang membuat malam sebelum pertandingan final ini menjadi momen yang sangat bersejarah.

Acara masih berlanjut dengan penampilan Davido dan Aisha yang menyanyikan "Hayya Hayya Better Together" serta deretan artis dan penyanyi yang sangat menghibur penonton.

Upacara pada malam penutupan ini juga dihadiri beberapa kepala negara dan pejabat penting seperti Emir Qatar, Sheikh Tamam bin Hamad Al Thani, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden FIFA Gianni Infantino.  Namun presiden Argentina Alberto Fernandez sendiri tidak hadir di Qatar.

Argentina memang bergembira dan berpesta dengan kembali memenangkan Piala sementara Kylian Mbappe, yang mendapatkan Sepatu Emas karena berhasil menjadi pencetak gol terbanyak sekaligus menjadi pemain pertama dalam 50 tahun sejarah Piala Dunia yang berhasil melakukan hattrick dalam pertandingan final, juga menjadi pemain yang bergembira dalam kesedihan kekalahan Perancis.   Argentina juga berhasil memenangkan beberapa penghargaan lain seperti Sarung Tangan Emas untuk penjaga gawang terbaik yaitu Emiliano Martinez dan pemain muda berbakat Enzo Fernandez.

Akan tetapi banyak sesungguhnya Qatar sebagai tuan rumah juga memenangkan banyak hal walau kalah dalam pertandingan.  Penyelenggaraan piala dunia di Qatar dianggap sebagai salah satu yang terbaik sepanjang sejarah walau sempat dipenuhi beberapa kontroversi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline