Lihat ke Halaman Asli

Taufik

Freelance Berdaulat

Wisata Alam Ie Suum: Hangatnya Pemandian Air Panas di Pelukan Alam Aceh Besar

Diperbarui: 19 Februari 2025   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Objek Wisata Pemandian air panas "Ie Suum" (Dok. Taufik)

Pernahkah kamu membayangkan berendam di kolam air panas alami, dikelilingi bukit hijau yang menenangkan? Suhu airnya begitu pas, cukup panas untuk mengendurkan otot-otot yang tegang, tapi tetap nyaman untuk dinikmati.

Nah, kalau kamu sedang berada di Aceh atau berencana berkunjung ke sana, ada satu tempat yang wajib masuk dalam daftar perjalananmu yaitu Pemandian Air Panas Ie Suum di Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.

Konon, air di sini tak hanya membuat tubuh rileks, tapi juga dipercaya punya manfaat kesehatan. Banyak yang datang bukan sekadar untuk menikmati pemandangan, tapi juga untuk terapi. Tapi, apa sebenarnya yang membuat Ie Suum begitu istimewa?

Pesona Alam dan Keunikan Ie Suum

Terletak sekitar 45 kilometer dari Banda Aceh, Ie Suum (yang dalam bahasa Aceh berarti "air panas") menawarkan suasana yang berbeda dari tempat wisata biasa. Sumber air panasnya berasal langsung dari aktivitas geotermal Gunung Seulawah, menjadikannya salah satu destinasi geowisata yang menarik di Aceh.

Kolam Pemandian untuk Pria (dok. Pribadi)

Saat kamu tiba di lokasi, uap hangat yang mengepul dari aliran air akan langsung menyambut. Ada tiga kolam utama di sini yaitu satu untuk anak-anak, satu untuk pria, dan satu lagi untuk wanita. Menariknya, air di Ie Suum tidak hanya sekadar panas, tapi juga mengandung belerang yang dipercaya baik untuk kesehatan kulit.

Pembagian area pemandian bagi laki-laki dan perempuan di Aceh bukan sekadar aturan lokal, tetapi bagian dari penerapan syariat Islam yang telah menjadi identitas budaya di wilayah ini.

Konsep ini bertujuan untuk menjaga kesopanan, privasi, dan kenyamanan bagi setiap pengunjung, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mengatur batasan aurat dan interaksi antara pria dan wanita yang bukan mahram.

Pemisahan ini juga sejalan dengan pengembangan pariwisata halal, di mana fasilitas dan layanan yang disediakan tidak hanya memenuhi aspek rekreasi tetapi juga memperhatikan prinsip keamanan, kenyamanan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai Islam.

Dok. Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline