Ketika manusia tak gentar jiwanya
Pada firman yang seharusnya jadi pelita
Berani berbuat angkara semaunya
Tanpa peduli lagi pada sesama
Aturan Tuhan dipandang biasa
Seakan hukum hanyalah cerita
Nafsu dalam diri diikuti tanpa kendali
Hati terkunci dan tak punya rasa empati
Mereka tertawa merasa hidup bebas
Seakan dunia milik mereka selamanya
Pun lupa bahwa di setiap tarikan napas
Ada hisab yang menanti di ujung masa
Ketika rasa takut pada Tuhan lenyap
Hidup hanyalah lorong yang gelap
Tanpa arah dan tanpa ada cahaya
Hanya jejak dosa tersisa di dunia
Maka insaf dan bertaubatlah segera
Sebelum pintu maaf ditutup rapat
Karena aturan Tuhan adalah cahaya
Tuk menggapai kebahagiaan dunia akhirat
#Puisi solo ke-194
#Tulisan ke-131 di tahun 2025
Cibadak, 2 September 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI