Saat musim kemarau datang
Hadirmu seperti setetes embun
Di tengah tanah yang gersang
Menyejukkan hati dan perasaan
Meskipun hujan enggan turun
Tapi rinduku tumbuh bermekaran
Seperti ilalang yang tertiup angin
Batangnya kuat tak tergoyahkan
Saat musim kemarau melanda
Senyummu memberikan makna
Menyirami hari-hari yang dilewati
Menghidupkan asa dalam sanubari
Kuukir namamu dalam setiap doa
Di sepertiga malam setiap hari
Walau terpisah jarak dan masa
Ku yakin kau akan selalu kembali
#Puisi solo ke-148
#Tulisan ke-71 di tahun 2025
Cibadak, 1 Mei 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI