Lihat ke Halaman Asli

Tarisa Hiranya

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Sang Hyang Widhi Wasa: Keunikan Konsep Tuhan dalam Hindu Bali yang Tidak Dikenal di India

Diperbarui: 19 September 2025   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Agama Hindu merupakan salah satu agama tertua di dunia yang memiliki beragam aliran, tradisi, dan konsep ketuhanan yang sangat kaya dan kompleks. Meskipun Hindu berasal dari India, praktik dan pemahaman Hindu di berbagai wilayah, termasuk Bali, Indonesia, menunjukkan variasi yang signifikan. Salah satu konsep ketuhanan yang khas dalam Hindu Bali adalah Sang Hyang Widhi Wasa, yang secara harfiah berarti "Tuhan Yang Maha Esa" atau "Tuhan Yang Maha Kuasa". Konsep ini sangat sentral dalam agama Hindu di Bali, namun tidak dikenal secara eksplisit dalam tradisi Hindu di India. Artikel ini akan membahas mengapa konsep Sang Hyang Widhi Wasa ini unik bagi Hindu Bali dan tidak dikenal di India, dengan melihat aspek sejarah, budaya, dan teologis yang melatarbelakanginya.

1. Latar Belakang Sejarah dan Budaya Hindu di Bali

Hindu masuk ke Indonesia, khususnya Bali, melalui jalur perdagangan dan penyebaran budaya dari India sekitar abad ke-1 hingga abad ke-15 Masehi. Namun, Hindu yang berkembang di Bali tidaklah identik dengan Hindu yang ada di India. Hindu Bali merupakan hasil akulturasi antara ajaran Hindu dengan kepercayaan lokal dan budaya masyarakat Bali. Proses ini menghasilkan bentuk Hindu yang unik, yang dikenal sebagai Agama Hindu Dharma Bali.

Dalam konteks ini, Sang Hyang Widhi Wasa muncul sebagai konsep Tuhan yang Maha Esa, yang mengakomodasi kepercayaan monoteistik sekaligus politeistik yang ada di Bali. Konsep ini menekankan bahwa di balik berbagai manifestasi dewa-dewi dan roh leluhur, terdapat satu Tuhan Yang Maha Kuasa yang menjadi sumber segala sesuatu.

2. Konsep Ketuhanan dalam Hindu India

Di India, Hindu dikenal dengan keragamannya dalam konsep ketuhanan. Hindu India tidak memiliki satu konsep Tuhan yang tunggal dan universal yang diterima oleh semua penganutnya. Sebaliknya, Hindu India mengakui berbagai bentuk ketuhanan, mulai dari politeisme, monoteisme, hingga panteisme dan monisme.

Beberapa aliran utama Hindu di India seperti Vaishnavisme, Shaivisme, dan Shaktisme memuja dewa-dewa tertentu sebagai manifestasi utama Tuhan, misalnya Wisnu, Siwa, dan Dewi. Selain itu, ada juga konsep Brahman dalam filsafat Vedanta yang merupakan realitas tertinggi, tanpa bentuk dan melampaui segala sesuatu. Namun, Brahman ini lebih merupakan konsep filosofis abstrak daripada Tuhan personal yang disembah secara langsung.

Karena itu, Hindu India lebih menekankan pada keberagaman manifestasi Tuhan dan tidak memiliki satu nama atau konsep Tuhan yang tunggal dan universal seperti Sang Hyang Widhi Wasa.

3. Pengaruh Lokal dan Sinkretisme di Bali

Salah satu alasan utama mengapa konsep Sang Hyang Widhi Wasa tidak dikenal di India adalah karena konsep ini merupakan hasil sinkretisme antara ajaran Hindu dengan kepercayaan lokal Bali. Masyarakat Bali sebelum kedatangan Hindu sudah memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme yang kuat, yang memuja roh leluhur dan kekuatan alam.

Ketika Hindu masuk, konsep Tuhan Maha Esa yang universal diperkenalkan untuk menyatukan berbagai kepercayaan lokal yang beragam. Sang Hyang Widhi Wasa menjadi simbol Tuhan yang tunggal dan maha kuasa, yang melampaui semua manifestasi dewa dan roh. Dengan demikian, konsep ini berfungsi sebagai jembatan teologis yang mengakomodasi kepercayaan Hindu dan tradisi lokal Bali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline