Lihat ke Halaman Asli

Lestari Saadah

Menyesap Waktu

Dipersunting Demokrasi

Diperbarui: 29 September 2016   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagai perjaka yang masih perawan

Udik dengan sesuatu diluar nalar dan perasaan

Digoda bujuk rayu sang rupawan, tenggelam dalam keasyikan

Syetan berujud rupawan

demokrasi... demokrasi...

Sudah berapa banyak istri dan selir - selir mu

Hanya berbekal keadilan semu mu itu

Anehnya masih saja laku

Wahai istri - istri demokrasi

Tidak sadarkah kau bagai budak belian

Dibeli murah dengan tipuan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline