JAKARTA - Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib menghadiri Konferensi International Transformasi Pesantren (ICTP).
Acara ini menjadi momentum penting untuk mendorong kolaborasi antara Pondok Pesantren dan Dunia Industri. Acara yang mengangkat tema "Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian" ini dibuka secara langsung KH. Ma'ruf Amin bersama Muhaimin Iskandar, Saifullah Maksum dan diselenggarakan pada tanggal 24-26 Juni 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Turut hadir pula pada acara ini Pimpinan Pusat PBNU KH. Said Aqil Sirodj, Menteri Agama RI KH. Nasarudin Umar, Menteri Pendidikan Dasar Menengah RI H. Abdul Mu'ti, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi dan Saint Teknologi Prof Stella Cristie.
ICTP akan diikuti oleh perwakilan dari 300 pesantren dari total 39 ribu pesantren yang ada di Indonesia. Tak hanya itu, konferensi ini juga akan melibatkan pakar pendidikan dari dalam dan luar negeri, serta para praktisi industri yang siap menggabungkan pesantren dengan industri di masa mendatang.
Wakil Bupati Malang menyampaikan bahwa hari ini mengikuti Konferensi International Transformasi Pesantren dimana menurut Wakil Bupati Malang Pondok Pesantren adalah gerakan pendidikan yang sudah ada di Indonesia sejak pra Kemerdekaan.
Diakuinya, seperti apa yang sudah disampaikan oleh Bapak Menteri Agama, Menteri Pendidikan Dasar Menengah RI bahwa Pondok Pesantren ini sangat mewarnai pendidikan di Indonesia.
Sebagai informasi, bahwa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terdapat 603 pondok pesantren, namun hanya 293 yang memiliki izin operasional, sebagai mana yang pernah dilansir dari Seru.co.id. Data lain dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang menyebutkan ada 724 pesantren pada tahun 2019 yang tersebar di 33 kecamatan. Perlu dicatat bahwa sebagian data tersebut mungkin tidak sepenuhnya valid karena adanya kemungkinan lembaga lain yang ikut terdata.
Sebab, Pondok Pesantren yang lebih khas dengan dunia tradisionalnya, seringkali luput dari pendataan yang valid dari birokrasi terkait. Sangat baik kiranya, dengan adanya Konferensi International Transformasi Pesantren semacam ini, menjadi ajang untuk Transformasi Pesantren baik dalam bentuk data valid, akan tetapi sama sekali tidak menghilangkan ciri khas pesantren itu sendiri. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI