Halo namaku Mecca, bisa di bilang aku anak yang ceria, aku adalah anak kuliahan yang sedang berjuang untuk hidupku dikota orang, kata orang hidup itu sebuah pilihankan? jadi aku memutuskan untuk tinggal di kota besar ini sendirian, ralat disini ada banyak temanku yang selalu mendukungku. Aku berkerja sampingan disebuah coffe shop ditengah kota. Aku suka tempat kerjaku, dari sana aku bisa melihat berbagai aktivitas yang dilakukan banyak orang, tempatnya orang-orang yang sedang sibuk mengerjakan tugas atau mungkin sekedar bersantai ria. Dan disinilah aku sekarang, berdiri didepan caser menatap keluar jendela yang agaknya sebentar lagi akan turun hujan?
'tok tok'
Kku terkejut ketika mendengar ketukan yang berasal dari meja casser ku, seketika aku mengalihkan pandanganku pada seseorang yang aku pun tidak tahu sejak kapan dia sudah ada di hadapanku.
" oh iya kak, mau pesan apa?"
Pria itu tersenyum tipis dan berkata. "ngelamun aja nih"
lagi-lagi pria itu, aku ingat sekali dia selalu menyempatkan diri untuk sekedar minum coffe di tiap minggunya. Kak Kezhan. Lelaki berbadan tinggi dengan senyuman manisnya.
Aku tersenyum cengengesan sambil menahan rasa malu. "aku kira siapa, jadi mau pesan apa?". tanyaku, padahal aku tahu apa yang akan dia pesan.
Matanya hilang saat dia tertawa kecil" biasa, flat white". ujarnya sambil mengeluarkan uang dari dompetnya
Aku mulai mengetik pesanannya sambil tersenyum malu "Oke ditunggu yah kak ". kataku
Pria itu menganggukan kepalanya dan tersenyum tipis. berjalan menuju tempat duduk dekat jendela dan mulai membuka kursi yang semula rapat pada meja. Tempat favoritnya. Tangannya mulai sibuk mencari-cari barang yang akan ia keluarkan dari tasnya. Laptop dan kacamata. Ada aura menenangkan yang entah kenapa membuat suasana kafe yang mulai ramai ini terasa lebih damai.
Aku mulai membuatkan pesanannya. Aku bekerja dengan cekatan. Membuat minuman dengan sepenuh hati, mengingat siapa yang memesan. Sesekali aku meliriknya sekilas. Ku dapati ia sudah membuka laptop dengan kacamata yang sudah terpakai. Cahaya dari laptop menerpa wajahnya yang berahang tegas, membuatnya semakin... Tampan, dan akan selalu seperti itu.