Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Anak-anak Rindu

Diperbarui: 9 Juni 2019   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

yudiweb.wordpress.com

di seduhan kopi sebelum tengah malam
ada rincian pesan yang memicu satu faham
tentang janji yang sudah tanggung terjulur
tentang anak-anak rindu yang terus berbaur 

ada pertanda dari serunai pembawa pesan
menjatuhkan lembar demi lembar halaman
ada luapan dari sebuah penantian panjang
ada ledakan yang tak sanggup ditahan 

di sudut sana angin menerbangkan aroma kopi
membawanya dalam relung sisipan gelombang
aih, ternyata tubuh ini beraroma wangi kopi
namun kini setengahnya tak tahu kemana ia pergi 

mengaduk anak-anak rindu
pada secangkit kopi yang sudah disiapkan
sejumlah rencana matang harus ditentukan
melalui kecupan di bidang indah dadamu

kuhimpun matra-matra kalam
pada lembaran daun kemangi
anak-anak rinduku bangkit kembali
pada deras yang digoda citra berbayang 

tak terasa sudah sebanyak itu tetasan rindu
beranak pinak dalam cangkang rahimmu
aku lupa sari pati apa yang telah kau reguk
di penantian ini ada selongsong jiwa terpuruk

perempuan senjaku
di rahimmu ada anak-anak rinduku
mereka telah menetas satu persatu  
memenuhi seluruh rongga di tubuhmu 

ternyata kini waktu sudah bersekutu
melahirkan manisnya anak-anak rindu
bawalah serta padaku, duhai puan
beserta manja sikapmu, faham kan?

Cimahi, 09 Juni 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline