JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL.
Catatan saya selama mengikuti pembelajaran di Modul 2.2
Sebagai bagian dari menilai diri sendiri, kegiatan refleksi merupakan bagian penting bagi kita untuk melihat sejauh mana potensi dan kompetensi yang sudah kita miliki, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar ke depannya kita dapat meningkatkan kompetensi diri kita. Kegiatan berefleksi dapat kita ibaratkan seperti bercermin di air yang jernih dan tenang. Pantulan baru dapat terlihat jelas jika permukaan air.
Ketika kondisi hati sudah nyaman , sebaiknya kita tuangkan pengalaman yang mengendap dalam memori diri kita dalam tulisan agar dapat berefleksi dengan mendalam, dan selanjutnya refleksi perlu beranjak dari sekadar menuliskan kembali materi/pengetahuan yang sudah didapat. Lebih dari itu, materi tersebut perlu dikaitkan dengan proses yang terjadi dalam diri ?
Sebab refleksi adalah momen untuk berdialog dengan diri sendiri dalam memaknai peristiwa. Maka dalam hal ini, saya juga menceritakan pengalaman dan pemikiran yang saya sendiri alami. Bukan apa yang dialami, dipikirkan, atau dikatakan oleh orang lain.
Pada refleksi kali ini saya masih tertarik menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan) seperti yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
Peristiwa
Pembelajaran modul 2.2 ini merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 1 dan modul 2.1. Sebagaimana kegiatan di modul 1 dan modul 2.1, kegiatan di modul 2.2 ini juga diawali pembelajaran dengan menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata).
Kegiatan mulai dari diri merupakan awal dalam mempelajari pengetahuan baru pada modul 2.2., kemudian dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi konsep pemikiran dari modul yang sudah dipelajari, diskusi dengan rekan-rekan Calon Guru Penggerak dalam ruang kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta saling memberi masukan yang konstruktif dalam membangun pemahaman yang tepat tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE).
Selanjutnya Saya mengikuti kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama instruktur dan sesama CGP lainnya, membuat Koneksi Antar Materi serta rencana Aksi Nyata. Koneksi antar materi yang saya buat berupa artikel yang menggambarkan pemahaman pada PSE dan kaitan antara PSE dan pembelajaran berdiferensiasi.
Perasaan