Lihat ke Halaman Asli

Syaheed Abduh

Mahasiswa

Bismillah, Sampaikan Maafku untuk Saudara-saudaraku

Diperbarui: 16 Juni 2021   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

oleh : kulfim

Saudaraku yang ku cintai karena Allah, kita di pertemukan bukan tanpa alasan.ada banyak makna mengapa kita harus bertemu di tempat ini.
Saudaraku,,,ukir  baik baik kisah kita di tempat yang penuh berkah ini, jangan sampai terhapus oleh perpisahan yang entah kapan akan datang. Maaf bila selama ini saya banyak salah dan suka menyusahkan. Kebaikan kalian akan selalu terkenang dalam setiap doaku.
Untuk mu yang sudah di pertengahan jalan,tetaplah berjuang sampai di garis finish. Jangan pernah berfikir untuk berhenti sebelum keinginanmu tercapai.
Dan teruntuk diriku yang sudah di detik terakhir perjuangan di tempat ini,sudah berapa banyak engkau berkorban untuk saudaramu???

Marilah sedikit melihat diri...
Kita disini bukan hanya tentang hafalan dan ilmu.
Tetapi,ada peran yang lebih besar yakni tentang sebuah persaudaraan.

Sekian orang dengan karakter yang berbeda.Sekian orang punya respon yang berbeda.Semua itu, bukan karena Allah ingin kita egois.Tetapi di sandingkan Nya dua hal yang berbeda agar kita menjadi pribadi yang cerdas dalam menyikapi perbedaan dan berwawasan luas dalam saling memahami.
Belajarlah memahami, memaafkan, memberi, belajar berkorban walau kita sadar kita punya banyak kekurangan dan keterbatasan dalam mengamalkannya.

Untuk diriku yang belum terbiasa memahami orang lain! Seharusnya kamu sadar bahwa kamu juga tak suka di lupakan.
Untuk diriku yang suka memanfaatkan orang lain! Maka dengarlah ada yang diam diam membenci sikapmu, walau ia sedang menutupi nya...

Untuk diriku yang tak suka di tegur atau di nasehati!  Kelak kamu akan menyadari betapa perihnya, ketika Tak ada satu orang pun yang peduli dengan keimanan keburukan yang kamu lakukan..

Ukhuwah itu bukan tempat untuk membanggakan diri dan merendahkan orang lain. Jangan karna merasa diri paling pintar, nasehat orang tak dihiraukan. Watak buruk Manusia suka melihat keburukan saudaranya walaupun kecil, hingga lupa kalau keburukanya jauh lebih besar. Maka kalahkanlah watak itu dan selalulah mengintropeksi diri.

Wahai diriku.. Jika kamu salah maka akuilah bahwa kamu salah lalu berbesar hatilah untuk meminta maaf. Menyadari kesalahan dan meminta maaf jauh lebih terhormat dari pada mempertahankan keegoisan dan menutupi kesalahan.

Jika kamu mudah melampiaskan marah maka sadarlah bahwa kemarahan tak akan menyelesaikan masalah.  akuilah bahwa kamu butuh banyak belajar dan bersabar.

Jika kamu mudah mengotori hati,maka ingatlah bahwa Al Quran dan ilmu tidak akan pernah menetap di hati yang kotor.

Bersabarlah dalam setiap masalah yang kamu hadapi. Karna masalah dihadirkan untuk melatih kita agar menjadi orang yang kuat. Dan belajarlah memahami keadaan saudaramu, jangan memejamkan mata ketika orang lain membutuhkan uluran tangan. Karna kamu tau bahwa hidup akan sangat hambar tanpa mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline