Lihat ke Halaman Asli

Syafa ZaskiaDionita

Mahasiswa Universitas Airlangga

Remaja Dalam Jerat Gula

Diperbarui: 4 September 2025   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gaya hidup remaja masa kini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh makanan dan minuman manis yang begitu mudah dijangkau. Kehadiran berbagai produk modern serta tren konsumsi yang ditampilkan media sosial membuat remaja semakin akrab dengan asupan gula berlebih. Minuman kemasan, makanan cepat saji, dan camilan manis seakan menjadi bagian dari keseharian mereka. Situasi ini berdampak pada meningkatnya kasus obesitas di kalangan anak muda, yang menurut banyak kajian berlipat ganda dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. 

Obesitas sejak usia remaja tidak bisa dianggap masalah ringan. Kelebihan berat badan berkaitan erat dengan munculnya resistensi insulin yang menjadi jalan masuk bagi diabetes tipe 2. Penyakit ini sebelumnya identik dengan usia dewasa, namun kini semakin banyak ditemukan pada kelompok usia muda. Kondisi ini menimbulkan konsekuensi serius, sebab remaja yang mengalami diabetes berpotensi menghadapi komplikasi lebih cepat dan panjang sepanjang hidupnya. Dengan kata lain, gaya hidup manis yang dianggap sepele dapat merampas masa depan generasi muda.

 Sayangnya, banyak remaja merasa kebal terhadap penyakit ini karena menganggap usia mereka masih jauh dari risiko diabetes. Padahal, gejala pra-diabetes sudah mulai terlihat pada sebagian remaja, terutama yang mengalami obesitas dan kurang beraktivitas. Kebiasaan pola makan tinggi gula, minim sayur dan buah, serta jarang berolahraga mempercepat terjadinya gangguan metabolisme. Faktor keturunan, perubahan hormon, dan lingkungan yang serba instan turut memperparah kerentanan tersebut.

 Meskipun demikian, peluang untuk mencegah dampak lebih jauh masih terbuka lebar. Program edukasi yang dilakukan di sekolah dan komunitas terbukti dapat meningkatkan kesadaran remaja mengenai bahaya konsumsi gula berlebih. Hasil penyuluhan menunjukkan pengetahuan mereka meningkat setelah diberikan informasi yang tepat dan interaktif. Banyak remaja kemudian mulai membatasi minuman manis dan memilih alternatif yang lebih sehat. Upaya skrining gula darah juga menunjukkan hasil yang penting, karena mampu mendeteksi dini kondisi pra-diabetes pada kelompok usia muda.

 Peran keluarga dan sekolah sangat menentukan dalam membentuk pola hidup remaja. Orang tua yang memberikan contoh dengan menyediakan makanan sehat di rumah dapat menanamkan kebiasaan baik sejak dini. Demikian pula, sekolah yang menerapkan program pendidikan gizi dan aktivitas fisik rutin membantu memperkuat perilaku sehat. Selain itu, adanya kebijakan publik seperti pembatasan iklan minuman berpemanis atau penyediaan pilihan makanan sehat di lingkungan sekitar menjadi faktor pendukung yang efektif.

 Fenomena remaja yang terjebak dalam jerat gula menjadi alarm penting bagi kesehatan masyarakat. Tingginya konsumsi gula yang diiringi gaya hidup kurang gerak telah meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada usia yang seharusnya produktif. Namun, edukasi yang tepat, deteksi dini, serta dukungan keluarga, sekolah, dan kebijakan publik dapat menjadi kunci untuk membebaskan generasi muda dari ancaman tersebut. Dengan langkah bersama, remaja masih memiliki kesempatan besar untuk menjalani hidup sehat tanpa harus dibayangi diabetes di masa depan.

 KATA KUNCI: Diabetes, Gula, Kesehatan Remaja, Obesitas. 

DAFTAR PUSTAKA  

Arifin, Z. (2017) Hubungan Pola Konsumsi Gula dengan Risiko Diabetes Mellitus pada Remaja. Core.

Fauziah, N. (2020) Pengaruh Edukasi Interaktif terhadap Pengetahuan Remaja tentang Diabetes Mellitus. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Repository. 

Hidayati, S. (2019) Skrining Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Remaja Obesitas. Skrining Diabetes.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline