Lihat ke Halaman Asli

Surya Widi

Ruma Rasa

Tak Kurang Tak Lebih - Kukuh Prasetya

Diperbarui: 12 Maret 2025   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu adegan dalam video klip lagu (capture dari video klip)

Tak Kurang Tak Lebih

Sejak awal aku berjumpa denganmu/ diam-diam ku suka padamu tapi dari situ aku tahu/ kau punya luka di masa lalu//

Dan kesalahan yang keduaku/ berani nyatakan cintaku padamu/ seharusnya aku tak sejauh itu untuk penuh menginginkanmu//

Mungkin kau melihatku tak sebaik/ orang yang lebih dulu milikimu/ tapi tak apa yang penting / aku sudah jujur padamu//

Seharusnya aku tak kurang tak lebih/ hanya cukup diam mengagumimu/ hanya cukup diam mengagumimu/ tak berharap kau di sampingku//


Lagu berjudul Tak Lebih Tak Kurang karya Mas Kukuh begitu memikat hati. Tidak hanya nada lagu yang enak dinikmati, tetapi juga pesan tersembunyi dalam lirik lagu tersebut. Lagu yang tayang perdana 3 September 2023 di kanal youtube ini berkisah tentang seorang laki-laki yang diam-diam menyukai perempuan pujaannya. Perempuan itu punya luka di masa lalu. Saat itu, sang laki–laki berusaha masuk dalam bagian hidup sang perempuan terluka itu. Ia berusaha membahagiakan sang perempuan dengan berbagai usaha yang dimilikinya. Sayangnya, saat laki-laki itu menyatakan cinta, sang perempuan menolak pinangan cintanya dan hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat.

        Menariknya, dalam lirik lagu tersebut tidak terbersit kesan benci dan kecewa. Alih-alih benci dan kecewa, ungkapan perasaan yang tertuang dalam liriknya justru berisi sebuah kesederhanaan dalam menerima cinta. Begitulah Mas Kukuh menggambarkan bahwa keistimewaan cinta itu bukan berasal dari pencapaian ketika berhasil memiliki sang pujaan seutuhnya, melainkan penerimaan atas keputusan apapun termasuk penolakan dari sang pujaan.

        Mas Kukuh ingin menyederhanakan makna cinta. Cinta tidak perlu menuntut. Cinta yang memaksa untuk dapat memiliki seseorang adalah cinta yang egois dan tidak murni. Cinta bukan semacam imbal balik atau untung rugi. Dari situ, kita belajar iklas. Iklas menerima jawaban atas cinta, menerima disia-siakan, menerima hanya menjadi ban serep, dan masih banyak penerimaan lain. Sekali lagi adalah sebuah keiklasan dan penerimaan.

        Cinta semestinya memberikan kebahagian, bukan? Nah, Mas Kukuh melalui lagunya, ingin mengajak kita kepada fokus itu. Bila dalam memperjuangkan cinta tidak melahirkan kebahagiaan, perlu direnungkan kembali cinta seperti apa yang sedang diinginkan? Jika cinta itu berarti memiliki, sedangkan sang pujaan hati tidak ingin dimiliki, mungkin kita telah salah mengartikan cinta yang harus memiliki itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline