Lihat ke Halaman Asli

Harga LPG Kediri Bergolak, Hiswana Migas Mafia yang Sebenarnya

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1418264653549530023

[caption id="attachment_381888" align="aligncenter" width="300" caption="Aksi Demo IPK"][/caption]

Setelah rangkaian peristiwa kenaikan LPG di wilayah Kediri yang tidak wajar karena beberapa oknum dijajaran pengurus HISWANA Migas, kemudian dilanjutkan protes dan demo yang cukup besar di cabang Pertamina Kediri dari IPK (Ikatan Pemuda Kediri),  hari ini (11/12/2013) hiswana melakukan rapat di sebuah RM dikawasan Kota Kediri, dengan agenda pengajuan dan pengusulan kenaikan harga LPG, kepada Pemkab maupun Pemkot.

David Tompo selaku ketua hiswana migas, bersama sekretaris Udin serta dan Dion ketua bidang LPG,

terkesan ngotot untuk menaikan harga (HET) tanpa menunggu ketetapan

gubernur, hal ini di setujui juga oleh bendahara Hiswana, sebelumnya diketahui bahwa instruksi kepada anggota Hiswana dilakukan setelah harga BBM naik pada beberapa waktu yang lalu, padahal dilihat dari segi keorganisasian Hiswana Migas tidak mempunyai payung hukum untuk menaikkan harga LPG dipasaran tanpa ketetapan Gubernur ataupun dari Pergub dan Perbub, hal ini jelas menjurus pada tindakan kriminal yang melanggar hukum (Mafia).

Sementara itu  Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mempertanyakan keberadaan Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana migas) Kediri. HIPMI sepakat dengan Ikatan Pemuda Kediri (IPK) yang menghendaki agar Hiswana migas Kediri dibubarkan.

Menurut Ketua HIPMI Munasir Huda, Hiswana migas tidak memiliki peran positif bagi masyarakat. Penaikan harga elpiji ukuran 3 kilogram (kg) yang diputuskan Hiswanamigas dinilai tidak berlandaskan payung hukum, Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri ini juga mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri yang menolak kenaikan harga elpiji. Sebab, kenaikan harga elpiji menuai keluhan dari para konsumen di Kediri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline