Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Perjalanan ke Perbatasan IKN Nusantara

Diperbarui: 6 Januari 2023   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gazebo di SMP 14 PPU (dokpri)

Kecamatan Penajam tempat tinggal kami berbatasan langsung dengan Kecamatan Sepaku yang sudah ditetapkan sebagai wilayah IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara.

Pada hari Selasa tanggal tiga Januari 2023 kami melakukan perjalanan ke wilayah perbatasan di Kelurahan Riko dan Kelurahan Maridan. Ada tiga sekolah yang kami kunjungi dalam rangka sidak (inspeksi mendadak) awal masuk kerja pada semester kedua tahun pelajaran 2022/2023 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Sekolah yang kami kunjungi lebih dahulu adalah sekolah paling jauh untuk jadwal hari Selasa itu, yakni SMP ITCI. Sekolah tersebut merupakan sekolah swasta yang sudah banyak menghasilkan lulusan. Selain SMP, ada SD dan SMA yang berada dalam lokasi yang berdekatan. Kami hanya diberi tugas untuk berkunjung di SMP ITCI.

Pak Mokhamad Syafii menemani saya berkunjung ke sekolah yang dipimpin oleh Pak Winarso tersebut. Perjalanan cukup "berat" karena harus melewati jalan berlubang yang agak banyak.

Setelah melewati SMP 14 PPU, jalanan yang berlubang cukup banyak. Pada saat melewati turunan atan tanjakan, diikuti lubang di tengah atau pinggir jalan.

Mobil harus berjalan mundur karena mati mesin (dokpri)

Mobil yang kami kendarai sempat terhenti pada saat menanjak sebelum melewati SMP 12 PPU. Ada lubang agak dalam pada posisi teratas tanjakan.

Saya turun dari dalam mobil. Pak Mokhamad Syafii, sang driver, membawa mobil turun lebih dahulu (jalan mundur) karena cukup tajam kemiringan jalan.

Dalam posisi mesin mati dan mobil berada pada kemiringan yang tajam akan sulit untuk menstarter. Untuk itu, pilihan memundurkan mobil lebih tepat. Untunglah saat itu jalanan agak sepi. Hanya ada dua kendaraan yang melintas saat mobil kami terhenti (mesin mati).

menunggu mobil naik (dokpri)

Saya berjalan kaki menuju posisi jalan yang agak landai. Beberapa meter berjalan ke arah atas, saya berhenti di depan sebuah rumah yang ditempeli spanduk penjualan lahan.

Perlahan-lahan saya lihat Pak Mokhamad Syafii menjalankan mobilnya naik, melewati lubang (lagi) yang agak dalam. Alhamdulillah berhasil!

Halaman SMP ITCI dipenuhi sepeda motor (dokpri)

Perjalanan selanjutnya cukup lancar meskipun masih harus menerjang beberapa lubang yang tidak terhitung jumlahnya. Kami menuju SMP ITCI lebih dahulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline