Bismillah,
Semua manusia ingin sukses di dunia dan sukses pula di akhirat. Apakah kita bisa sukses di dunia dan sukses pula di akhirat? Itu bisa. Tetapi kebanyakan manusia hanya sukses di dunia saja tetapi gagal di akhirat. Ada juga yang gagal di dunia dan gagal juga di akhirat. Tetapi ada juga mereka yang gagal di dunia tetapi sukses di akhirat.
Sukses dunia ini semu
Kenapa dikatakan bahwa sukses di dunia ini dalah sukses yang semu? Karena sukses atau gagal di dunia ini sifatnya sementara. Sukses dalam hidup itu pada umumnya dilihat dari harta, tahta, wanita atau pasangan, anak keturunan, popularitas, pengikut dsb. Itu tidak.lama dan itu tidak kekal. Demikian juga gagal itu tidak lama. Kesuksesan yang sesungguhnya jika kita sudah dimasukkan aallah ke dalam surga. Sebaliknya kegagalannyan yang sesungguhmya adalah jika kita sudah dimasukkan oleh Allah ke dalam neraka.
Allah yang maha tahu
Hanya Allah yang tahu apakah kita akan sukses di dunia dan di akhirat, sebaliknya akan gagal. Tetapi kita semestinya meniru para nabi dan rasul. Merekalah orang yang Allah jamin sukses dunia akhirat. Apa yang menjadi kunci bahwa para nabi dan rasul itu adalah orang-orang sukses di mata Allah swt. Alquran memberi tahu bah2a mereka itu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya. Para nabi melakukan dan rasul menjalankan syariat agama yakni agama islam mulai dari solat, puasa, zakat, haji dan umroh serta mereka berdakwah mengajak manusia lain mentaati Allah. Itulah kunci-kunci infikator kesuksesan di mata Allah swt.
Hak proregatif Allah untuk menentukan apakah orang itu sukses di dunia dan sukses di akhirat. Salah satu kunci sukses bagi manusia untuk sukses di akhirat adalah tidak menyekutukan Allah yakni mereka mengakui hanya Allah yang pantas disembah dan beribadah sesuai dengan perintah Allah sebagaimana dicontohkan oleh nabi Muhammad sebagai rasul atau utusan Allah.
Doa dan usaha
Doa adalah senjata terhebat kaum muslimin yang ingin sukses di dunia dan diakhirat. Salah satu contoh yang terhebat adalaj doa sapu jagat yakni QS albaqarah ayat 201.
Rabbana atina fidunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina azabannar.