Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

bukan penulis

Puisi | Pelajaran Hidup

Diperbarui: 30 Mei 2020   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

painting by Vanessa Lemen

aku belajar, seiring berjalannya waktu
dan meninggalkan masa lalu
sejauh itulah aku menghitung kesedihan
tetapi membuktikan bahwa Tuhan itu baik
bunga sebanyak itu yang aku rindukan
telah menyembunyikan duri kesakitan
dan begitu banyak jalan pintas
menyebabkan bulir-bulir padi matang

awan yang menutupi sinar matahari
tidak mampu menghalau cahayanya
dan bumi bersinar lebih terang
ketika hujan yang lebat berlangsung
kita harus berdiri di bawah bayangan terdalam
untuk melihat cahaya yang paling jelas
dan seringkali melalui kegelapan sendiri
datang kekuatan cahaya

sisanya termanis
setelah hari yang melelahkan
ketika beban kerja berat
telah lahir dari hati kita
dan mereka yang tidak pernah tahu kesedihan
tak mampu mengetahui kedamaian yang tak terbatas
yang jatuh pada roh yang bermasalah
ketika melihat rilis terakhirnya

kita harus hidup melalui musim dingin suram
jika kita akan menghargai musim semi
dan hutan harus dingin serta sunyi
sebelum burung-burung bernyanyi
bunga harus dikubur dalam kegelapan
sebelum menjadi kuncup dan mekar
dan sinar matahari termanis, terhangat
datang setelah badai dan kesuraman

***
Solo, Sabtu, 30 Mei 2020. 11:57 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline