Lihat ke Halaman Asli

halub©

Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

[Salah Mendidik #1] #20

Diperbarui: 21 Januari 2024   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

.

Tak ada yang tahu, bahkan orang-orang terdekatnya pun tak akan pernah mengira kalau ada ruangan tersembunyi di bawah tanah. Sukhpbkds menikmati kesendiriannya.

Setelah berpisah dari Nateg Belysa ada ketenangan yang tak bisa diungkapkan. Begitu senyap, dalam, dan amat sangat tentram. Pelan-pelan napas ditarik. Sangat nikmat. 

Semua kalau kembali ke 'kalau', mungkin tak akan pernah ada habisnya. Biarlah mengalir apa adanya. Memang banyak sekali hal-hal yang tak bisa direngkuh. Kenangan masa lalu, terutama ketika masa kanak-kanak memang cukup sentimentil untuk dikenangnya.

Huft! Hanya saja, anak itu! Berada pada lingkaran racun setan, yang tak mudah hanya dikutuk, dihujat begitu saja. Sukhpbkds selalu mendoakan, menaruh harap pada yang Maha Kuasa agar diberikan keajaiban berupa menyerahnya Nateg Belysa dan menyerahkan anak itu kepadanya.

1167 hari telah berlalu, luka batin masih basah, seolah tak harap mengering. Tragedi memang kalau sudah salah mendidik; keliru dalam mencari Ibu, jangan terlalu berharap kebaikan yang banyak akan tercurah. 

Urusan pribadi saja tak pernah mau dibenahi. Budak hamba keliaran dan kebebasan. Pembenci aturan aturan yang seharusnya dipatuhi malah terus terusan dibantah, semua tak boleh mengatur, sedang diri sendiri haruslah ditaati, dipatuhi, terlepas dari mengaca diri.

Kalau saja bumi diizinkan untuk menelan bulat-bulat makhluk itu, sudah lama tak ada lagi wujudnya.

Pamulang, 200124 halub 20.34 #Germentigjan24

   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline