Lihat ke Halaman Asli

Johanes Krisnomo

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Tekun, Kiat Menjadi Karyawan Hebat

Diperbarui: 30 Juni 2019   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pixabay.com

Terngiang ungkapan kawan yang baru saja purna tugas, katanya harus tekun dalam bekerja. Sempat disanggah, kawan lain tak berubah posisinya meski telah menekuni bidangnya bertahun-tahun.

"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama".

Tak seperti peribahasa lama, gajah mati. Kawan yang purna tugas, di saat perpisahannya telah meninggalkan isak tangis. Kesedihan dan kehilangan dirasakan kawan-kawan yang punya ikatan bathin.

Kesulitan itu menguatkan tekad, terbukti banyak orang sukses yang membagikan kiat-kiat suksesnya berawal dari situasi susah. Pandainya orang bersyukur, peduli dan menghargai orang lain secara pribadi, memberi andil akan ketekunan dalam menghadapi pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Berkaca pada ingatan akan hebatnya perjuangan seorang ibu dalam menerjang sulitnya kehidupan, kawan yang telah purna tugas ini membagikan kisahnya. Terinspirasi kehebatan ibu dalam membesarkan adik-kakak nya, urutan 4 dari 7 bersaudara, karena ayah telah tiada sejak usia SD.

Ketekunan, nampaknya masih berlaku hingga kini, kelemahan bagi yang belum cukup umur, maksudnya baru 1 -- 2 tahun bekerja sudah pindah tempat. Sikap negatif terpancar saat pewawancara mengetahui bahwa calon karyawannya tak tahan uji, mudah bosan dan kurang tekun.

Atasan akan suka, dan memerlukan karyawan yang punya keahlian khusus, di antara begitu banyak rumitnya permasalahan yang terjadi di perusahaan. Bersiap diri melakukan semua pekerjaan, seperti yang ditugaskan atasan, agar mampu dan mengetahui secara lengkap garis besarnya.

Bila telah tiba waktunya, dan memungkinkan fokus pada satu bidang, saatnya memulai tekun yang sesungguhnya tanpa jeda rasa bosan.

sumber: pexels.com

Sikap lainnya yang disukai atasan adalah kejujuran dan totalitas kerja. Jangan memberikan stigma bahwa karyawannya tidak jujur dan hitung-hitungan waktu. Ketika perusahaan memerlukan kehadirannya, tetaplah siap bekerja tulus, kecuali ada hal lain yang harus dijelaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline