Lihat ke Halaman Asli

Impor Tak Pengaruhi Harga Jagung

Diperbarui: 24 Januari 2019   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(SINDONews)

Kondisi Jagung di negara ini sepertinya mengalami anomali. Mengacu pada hukum ekonomi yang validitasnya masih diakui, harusnya pasokan dan permintaan memengaruhi pergerakan harga. Di kala jumlah pasokan melebihi permintaan, harusnya terjadi penurunan harga. Begitu pula sebaliknya. Di saat permintaan melebihi pasokan, harusnya terjadi kenaikan harga. Oleh karena itu, manuver di sisi permintaan atau pasokan, bisa memberi pengaruh pada harga.

Anomali jagung di Indonesia bisa dilihat saat ini, ketika harga jagung masih tinggi meski pemerintah sudah membuka keran impor sebanyak 100 ribu ton tahun lalu. Saat ini, harga jagung disebut masih berada di atas Rp5 ribu per kg, di atas patokan pemerintah, yakni Rp 4 ribu per kg.

Keluhan mengenai harga jagung yang tidak turun meski sudah ada kucuran impor, datang dari pada pengusaha makanan ternak. Menurut mereka, pasokan saat ini tetap belum bisa memenuhi kebutuhan jagung pabrik pakan sekitar 800 ribu ton per bulan.

Kondisi ini membuat harga komoditas yang diterima kalangan industri masih cukup tinggi, yaitu di kisaran Rp5.800-5.900 per kilogram (kg) untuk kawasan Jawa Timur. Sementara untuk kawasan Banten, harga jagung bisa mencapai Rp6.000 per kg. Padahal dengan impor, pasokan jagung bagi pabrik pakan seharusnya terpenuhi dan harga bisa diupayakan rendah.

Haga jagung tetap mahal (meme editan pribadi)

Realisasi impor jagung sebanyak 30 ribu ton yang diperkirakan bakal sampai terlambat tahun ini, menurut dia, kian menyurutkan harapan petani terhadap kemungkinan turunnya harga jagung.

Belum lagi, pabrikan pakan tak memiliki alternatif pengganti jagung. Pasalnya, harga gandum sebagai pengganti jagung untuk pakan justru lebih mahal. Akhir tahun lalu, pemerintah memutuskan untuk membuka keran impor jagung sebanyak 100 ribu ton. Jagung impor tersebut dijanjikan dijual seharga Rp4 ribu per kg.

Rujukan

Pergerakan harga jagung yang anomali ini, menimbulkan pertanyaan mengenai peluang naik-turunnya harga pada saat panen raya beberapa waktu ke depan. Karena saat ini, sejumlah daerah sudah mulai memasuki masa panen, seperti Sumatera. Meski masa panen raya jagung sendiri diperkirakan baru akan terjadi pada Februari-Maret nanti.

Harga bisa jatuh (meme editan pribadi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline