Lihat ke Halaman Asli

Sri Endah Mufidah

Guru PAI di Pemkab Blitar

Hari-hari Tanpa Hujan

Diperbarui: 3 September 2021   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pusatkrisis.kemkes.go.id

Mengalami musim kemarau bagi orang yang tinggal didaerah tropis adalah hal yang pasti terjadi karena setiap tahun musim kemarau selalu datang. 

Baik itu musim kemarau maupun musim hujan, memiliki dampak positif dan negatif masing-masing. Kalau musim hujan sangat identik dengan banjir, maka musim kemarau akan identik dengan kekeringan.

Well, musim kemarau didaerah kami memiliki beberapa dampak, antara lain:

1. Musim kemarau disemua daerah, tentu akan berakibat pada kekurangan air. Daerah kami terletak didataran tinggi, otomatis perlu menggali berpuluh-puluh meter untuk bisa sampai ke sumber air (sumur). 

Adalah hal yang sangat berat apabila menggunakan sumur tradisional dan mengambil air dengan sebuah timba yang ditarik menggunakan tali. Pun sudah berkali-kali menggunakan pompa air dari listrik, dan yang terjadi selalu rusak karena terlalu dalamnya sumur.

2. Sumber air akan kering. Sumber air disini maksudnya adalah sumber air yang airnya disalurkan kewarga. Karena debit air yang minim, maka air yang dialirkan ke warga diatur secara bergilir. 

Tentu ini akan berpengaruh pada ketersediaan air minum warga, sehingga warga harus pintar mengatur air supaya cukup sampai saat mendapatkan giliran air selanjutnya mengalir ke rumahnya. Selain itu, warga harus membuat tandon air yang besar supaya bisa menampung banyak air.

3. Udara pada malam hari saat musim kemarau cenderung dingin dan inilah yang disebut dengan bediding. Bediding adalah istilah bahasa jawa yaitu perubahan suhu yang mengawali musim kemarau dimana udara cenderung sangat dingin pada tengah malam hingga pagi hari. Suhu udara bisa mencapai 11 derajat celcius.

4. Banyak tanaman yang tidak bisa bertahan hidup atau mati karena kekurangan air. Mata pencaharian utama didaerah tropis adalah petani, terutama menanam padi. 

Karena padi memerlukan banyak air, maka sewaktu musim kemarau orang akan berpindah menanam palawija. Palawija berasal dari bahasa Sanskerta phaladwija, artinya tanaman kedua atau hasil kedua setelah padi. 

Tanaman palawija yang biasa ditanam saat musim kemarau antara lain jagung, kedelai, ketela, ubi, kentang, singkong dan lain-lain.Tanaman tersebut tidak memerlukan banyak air, sehingga sangat cocok ditanam saat musim kemarau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline