Presiden FIFA Joseph Blatter yang baru terpilih beberapa hari menyatakan mundur dari jabatanya. Di duga kuat pengunduruan dirinya karena skandal yang terjadi di FIFA setelah beberpa petingginya di bekuk FBI.
Kondisi ini tentu menjadi kabar baik dan sinyal positif untuk melakukan reformasi di tubuh sepakbola dunia.
Bagi Indonesia melalui Kemenpora sesungguhnya sudah mencium adanya skandal besar di sepakbola Indonesia (PSSI). Pembekuan PSSI oleh Menpora malah menguak sejuta masalah yang ada di PSSI atau bahkan FIFA.
Apa pengunduran diri Baltter ada kaitanya ya dengan kebijakan Menpora? Tampaknya ini menarik di telaah.
Dengan mundurnya Blatter dari kursi nomor satu FIFA diharapakan akan ada perubahan dalam dunia sepakbola. Skandal pengaturan skor yang memang sering di beritakan oleh berbagai media sudah seharusnya terbongkar.
Sehubungan dengan mundurnya presiden FIFA, sepakbola Indonesia yang sedang di rundung masalah memberikan sinyal positif akan reformasi total di badan sepak bola nasional (PSSI). Reformasi total yang di nyatakan Presiden memang harus segera diwujudkan dengan nyata.
Ini adalah kesempatan besar untuk membuka mata dunia, bahwa di FIFA ada begitu banyak oknum yang bermain dan PSSI adalah salah satu korban dari kebobrokan itu. PSSI juga sebaiknya tidak lagi terus berdalih pada FIFA, karena FIFA juga bukanlah lembaga yang yang jauh dari korupsi.
Momentum perbaikan ini harus segera. Pemerintah melalui Menopra harus mengambil langkah cepat.