Lihat ke Halaman Asli

Soni Herdiansyah

Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Landasan Historis Pendidikan pada Masa Prasejarah sampai Reformasi

Diperbarui: 22 Juni 2022   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana belajar di ruang kelas. Sumber: SekolahDasar.Net

Perkembangan pendidikan di Indonesia sudah terjadi sejak lama sekali, pertama dimulai pada pendidikan masyarakat prasejarah, pendidikan berbasis agama yang ditandai dengan adanya kerajaan Hindu-Buddha dan masuknya Islam ke Nusantara, pendidikan pada masa kolonial, pendidikan pada masa pergerakan nasional, pendidikan pada pasa pendudukan Jepang, pendidikan pada masa kemerdekaan, sampai dengan reformasi (sekarang). 

Perlu diketahui pula bahwa rangkaian peristiwa masa lalu tersebut membawa dampak terhadap penerapan sistem pendidikan Indonesia dan sempat mengalami beberapa perubahan kurikulum pendidikan.

Perubahan-perubahan itu ada kaitannya dengan peristiwa yang telah bangsa Indonesia alami. Diawali dengan pendidikan pertama mulai dikenalkan pada masa prasejarah. Bentuk pendidikan masa prasejarah ini, masih sangat sederhana. 

Pendidikan hanya bertumpu pada keluarga yang dimana orangtua lebih melakukan pengajaran yang aplikatif (terjun ke lapangan), misalnya mengajari anak-anaknya untuk berburu, meramu, serta bertahan hidup dari seleksi alam. Pendidikan pada masa prasejarah ini dicirikan dengan kondisi pendidikan pada waktu itu yang hanya bertumpu pada pendidikan lingkungan hidupnya.

Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan berbasis agama. Setelah masuknya pengaruh agama yaitu dimulai sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha serta masuknya Islam ke Nusantara, pendidikan di Indonesia ditandai oleh adanya artefak bangunan keagamaan yang dijadikan sebagai sarana belajar mengajar seperti candi, surau, dan gereja. 

Uniknya pada masa pendidikan berbasis agama ini, muncul istilah catrik dan pecatrikan yang memunculkan nama santri dan pesantren.  Menurut Muhammad Yunus, 1960 (dalam buku Landasan Pendidikan halaman 163). Pada waktu itu telah ada lemba-lembaga pendidikan yang berupa: Pengajian Quran, Pengajian Kitab, Pesantren Besar, dan Pesantren Keahlian/Tarikat.

Kemudian pendidikan pada masa kolonial, dimana pada masa ini pendidikan lebih diatur oleh pihak yang berkuasa, yaitu kolonial Hindia-Belanda. Pendidikan pada masa kolonial ini, dirasa hanya menguntungkan pihak Hindia-Belanda. Masyarakat pribumi dengan golongan eropa dibuat terpisah dalam pendidikannya. 

Sekolah bersifat sekuler, yang dimana pada pendidikannya terbebas dari pelajaran agama apapun, kemudian lebih didasarkan pada kebudayaan Barat bukan berdasarkan pada kebudayaan Indonesia, kurang penerapan terhadap pendidikan keterampilan yang dapat mengasah kemampuannya untuk bekal hidup setelah keluar dari sekolah. 

Sekolah cende intelektualitas dan verbalitas. Dan sekolah yang diselenggarakan pemerintah pun kurang memperhatikan pendidikan kaum wanita, terutama untuk kaum bumi putra. Pendidikan pada masa kolonial Belanda memiliki karakteristiknya sendiri, yaitu :

1. Dualistis-diskriminatif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline