Lihat ke Halaman Asli

Soebarkah

Educator

Pusing Hidup? Mungkin Bukan Karena Kebutuhan, Tapi Keinginan

Diperbarui: 30 Mei 2025   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Meta AI

"Pusing Hidup? Mungkin Bukan Karena Kebutuhan, Tapi Keinginan"

Pernahkah Anda berpikir, kenapa kita stres, pusing, bahkan gelisah tak berkesudahan? Rata-rata, jawabannya bisa dirangkum dalam satu kata: dunia.

Ya, mayoritas orang hari ini pusing bukan karena mikirin akhirat, tapi karena dunia. Coba perhatikan, adakah orang yang sampai stres berat karena takut tidak shalat tepat waktu, takut tidak khusyuk dalam ibadah, atau cemas karena belum cukup bersedekah? Ada, tapi jujur saja---itu langka.

Yang sering terjadi justru sebaliknya: orang pusing karena cicilan, karena gaya hidup, karena gengsi, karena keinginan-keinginan yang tidak ada ujungnya.

Padahal, kalau kita telusuri lebih dalam, urusan dunia itu hanya terbagi dua: kebutuhan dan keinginan.

Kebutuhan Itu Sederhana, Keinginan Itu Tak Ada Ujungnya

Kebutuhan manusia untuk hidup sebenarnya sangat sederhana: makan, minum, dan tempat tinggal yang layak. Bahkan, untuk sekadar hidup saja, makan satu kali sehari pun cukup. Tapi kenyataannya?

Kita makan tiga kali, ditambah camilan, ditambah kopi, ditambah craving yang tak berujung. Akhirnya? Badan gemuk, pikiran mumet, dan dompet tiris. Kita sendiri yang menciptakan lingkaran stres, karena lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan.

Allah SWT sudah mengingatkan kita lewat firman-Nya:

"Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak keturunan..."
(QS. Al-Hadid: 20)

Ayat ini menyentil kesadaran kita: dunia hanya permainan dan hiasan, bukan tujuan utama. Tapi justru di situlah banyak orang terjebak---mereka menjadikan dunia sebagai prioritas nomor satu, dan melupakan akhirat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline