Liga 1 diganti Liga Indonesia. Indonesia artinya nama negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia. Liga 2 diubah Liga Nusantara. Nusantara adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Nusa artinya pulau, antara berarti luar atau seberang. Apa bedanya? Maksudnya diganti Indonesia dan Nusantara, apa? Tujuannya apa?
(Supartono JW.05032023)
Publik sepak bola nasional berharap, pengurus baru membuktikan akan membersihkan PSSI dari tangan kotor. Tetapi mengubah nama Liga 1 dan 2 menjadi Liga Indonesia dan Liga Nusantara, dan tidak menyebut Liga 3 namanya menjadi Liga apa, apakah bagian dari program membersihkan tangan kotor?
Bila mengubah nama Liga 1 dan Liga 2, dan tidak mengubah nama Liga 3 adalah bagian dari membersihkan tangan kotor, ini program keren. Tapi, publik pun bertanya, mengapa ada nama Liga yang sama dengan nama Ibu Kota baru Indonesia yang sedang diproses untuk pindah? Terlebih Liga Indonesia dan Liga Nusantara akan digelar mulai 2024.
Nah, tahun 2024, di Indonesia ada agenda besar apa, ya? Apakah sepak bola juga ditugaskan menjadi bagian dari penyuksesan agenda besar itu? Tahun 2024?
Saat, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan perubahan nama kompetisi untuk musim 2024 setelah PSSI mendapat kesepakatan dari klub-klub dalam "Sarasehan Sepak Bola" di Surabaya, pada Sabtu (4/3/2023) yang dipaparkan Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria, publik pun banyak yang tersenyum.
Sarasehan Klub. Yah, atas nama sarasehan Klub. Dan, Klub yang sarasehan bukannya para voter yang sebagian besar memberikan kemenangan kepada ketua, dua wakil, dan 12 exco PSSI baru? Jadi, lingkaran yang itu-itu juga, ya?
Bahkan semakin dijelaskan, kedua kompetisi sepak bola, baik Liga Indonesia maupun Liga Nusantara, akan memperebutkan Piala Presiden RI. Wah. Tambah jelas arahnya ini.
Mengingatkan tahun 2011
Pada tahun 2011, PSSI dianggap melanggar regulasi FIFA karena pemerintah melakukan intervensi. Saat persepakbolaan Indonesia terus menunjukkan tren negatif. Publik pun skeptis, bahkan hingga saat ini, 2023, sikap skeptis masih melekat.
Pecinta sepak bola nasional malah lebih terhibur oleh liga-liga Eropa seperti EPL (English Premier League), La Liga, Bundesliga, dan Ligue 1, serta lainnya.