Lihat ke Halaman Asli

Siwi W. Hadiprajitno

Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Puisi | Borobudur 2020

Diperbarui: 18 April 2020   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Borobudur oleh Arbain Rambey

: mengenang Festival Penjor Borobudur 2016

Pantas saja, kau hadir lagi di mimpiku, Borobudur.
Lengkap dengan tangga batu berundak yang ada di segala penjuru.

Rupanya empat tahun lalu dan setelahnya kau memanggil-manggil namaku begitu sering.

Di mimpi, aku ada di sana. Di anak tangga.
Terbata-bata mendaki.
Kebaya putihku penuh peluh tapi kutak peduli.
Kakiku yang telanjang menapaki tangga batumu yang seolah tanpa henti.
Masih ke atas lagi.
Masih ke atas lagi.
Masih.
Ke atas.
Lagi.

Di sebuah titik aku setengah terduduk. Menyandarkan sebagian beban tubuh di tangga batu. Jaritku kain batik tulis sogan. Entah motifnya apa, aku lupa.


Udan riris?
Kawung?
Parang?


Angin menyapanya perlahan. Tangan kanan ku bertumpu di batu. Kaki kananku menumpu di gigir tangga. Kepalaku menatap undakan yang telah kulalui. Di bawah sana, jauh.

Kuluruhkan lelah.
Hanya sejenak.
Saat menengadah lagi ke atas, sebuah tangan terulur menjangkauku.

"Mari ..."
Kata pemilik tangan itu sopan.
Tangan kananku menjangkau tangan kanan itu.
Tangga ke atas harus kutuntaskan.

Kramat Pela, 18 April 2020.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline