Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Universitas Djuanda Gelar Pelatihan Inovasi Pangan Lokal: Olahan Selai Salak Pondoh di Desa Cijeruk

Diperbarui: 21 Agustus 2025   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi bersama audiens pelatihan

Bogor, 20 Agustus 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 3 Fakultas Ilmu Pangan Halal Universitas Djuanda Bogor menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Inovasi Pangan Lokal dengan fokus pada pembuatan selai salak pondoh. Kegiatan yang berlangsung di RW 07 Desa Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini diikuti oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat setempat dengan penuh antusias.

Pelatihan ini mengangkat tema "Mendorong Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Potensi Pangan Lokal", yang bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan hasil pertanian lokal agar memiliki nilai tambah dan daya saing. Dahulu, Desa Cijeruk dikenal dengan perkebunan salak pondoh yang melimpah, namun sempat mengalami penurunan aktivitas. Kini, perkebunan salak mulai aktif kembali, sehingga diperlukan dorongan inovasi pengolahan agar hasil panen bisa dimaksimalkan dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.

Dalam pemaparannya, Siti Dwi Septiani, salah satu mahasiswa KKN, menyampaikan pentingnya inovasi sederhana dalam pengolahan pangan lokal. "Salak pondoh merupakan potensi yang kini mulai bangkit lagi di Desa Cijeruk. Melalui pengolahan sederhana seperti pembuatan selai, salak dapat memiliki nilai jual lebih tinggi, daya simpan lebih lama, dan menjadi produk yang disukai banyak orang," jelasnya.

Selain itu, materi hilirisasi pangan juga disampaikan oleh dosen pendamping lapang, Ibu Raden Siti Nurlaela, S.TP., M.TP., yang dipaparkan oleh Fitriah Nur Hasanah. Materi tersebut mengangkat topik pemanfaatan limbah kulit jeruk dan cascara kopi sebagai bahan teh celup fungsional. "Setiap tahun, kulit jeruk dan cascara kopi banyak terbuang sebagai limbah, padahal keduanya kaya akan senyawa bermanfaat seperti antioksidan. Melalui penelitian, limbah ini berhasil dimanfaatkan menjadi teh celup yang tidak hanya meningkatkan nilai ekonomis, tetapi juga memberi manfaat kesehatan," terang Fitriah dalam penyampaian materi.

Kegiatan ini tidak hanya berupa pemaparan teori, tetapi juga dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan selai salak pondoh yang dipandu oleh mahasiswa KKN. Para ibu PKK dan masyarakat yang hadir terlihat aktif mencoba, berdiskusi, dan bertanya, sehingga suasana pelatihan berlangsung interaktif dan menyenangkan.

Dokumentasi Praktik pembuatan selai salak bersama audience 

Salah satu peserta mengungkapkan kesannya, "Kegiatannya sangat bermanfaat, materi mudah dipahami dan praktik membuat selai bisa langsung dipraktikkan di rumah. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan lagi."

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa Cijeruk mampu mengembangkan keterampilan mengolah hasil pertanian lokal, khususnya salak pondoh yang kini mulai bangkit lagi, menjadi produk bernilai tambah yang dapat dipasarkan. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan, mengurangi pemborosan hasil panen, serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline