Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Hati-hati Penipuan Melalui Panggilan Video

Diperbarui: 6 Juni 2023   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: https://tekno.sindonews.com

Pagi tadi saat sarapan bersama seorang sahabat, saya terkejut dengan cerita yang disampaikan oleh Tia (bukan nama sebenarnya), tentang kejadian yang dialaminya pada bulan Ramadan lalu.

Ia baru menceritakan kejadian hampir terkena penipuan pada saya, ketika kami ngobrol soal perbankan. Kebetulan pagi ini Tia berencana ke salah satu bank tempat ia membuka rekening untuk mengurus keperluan Rukun Tetangga di wilayah perumahannya.

Mengalirlah obrolan kami tentang kejadian penipuan yang hampir menimpanya. Saya yang penasaran, mulai menyimak ceritanya.

***

Pada suatu siang, tetiba telpon rumah berdering. Tia juga terkejut, kok tumben telpon rumah masuk nada dering. Selama ini, teman-temannya terbiasa melakukan panggilan telpon ke nomer gawai atau whatsapp.

Telpon diangkat dan terjadilah percakapan. Si penelpon mengaku sebagai petugas pos dari kota Mataram, menginformasikan bahwa ada paket yang tidak sampai pada tujuan dan menyasar ke kota tersebut. Petugas mengatakan akan mengirim balik paket tersebut ke Kota Makassar dengan nama pengirim dan alamat yang tertera, dan yang tersebut adalah nama Tia.

Merasa tidak pernah melakukan pengiriman paket yang katanya berisi kartu ATM palsu, Tia membantah. Petugas kantor pos gadungan itu kemudian menjelaskan tentang sindikat pemalsuan kartu ATM yang mencatut nama sahabat saya tersebut sebagai pengirim. Petugas mengatakan bahwa Tia bisa dikenakan pasal pidana karena dicurigai sebagai anggota sindikat.

Untuk keperluan penyelidikan, lalu petugas gadungan itu menyambungkan Tia ke telepon kepolisian Mataram untuk keperluan interogasi dan pembuatan BAP.

Panggilan video pun dilakukan. Meski Tia sadar dengan memberikan sinyal pada dirinya bahwa ini sepertinya bentuk penipuan, tapi ia masih terus melakukan percakapan video tersebut. Bahkan ia sempat berpikir untuk merekam panggilan ini, tapi ia malah fokus dengan petugas yang melakukan interogasi melalui video.

"Aku tuh sempat mikir, harusnya direkam nih pake kamera hape yang lain. Cuma saat itu, hape yang satunya dibawa anak untuk keperluan kegiatan online di sekolahnya," demikian Tia menceritakan dengan mimik gemas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline