Hai, teman-teman! Kembali lagi sama aku untuk cerita tentang keuangan. Sebagai anak muda yang sedang berkuliah, keuangan mengambil peran penting untuk menjadi batu lompatan saat lulus nanti. Kita sebagai mahasiswa itu emang di tengah-tengah. Penginnya sih merdeka finansial, bisa beli ini-itu tanpa harus tanya ortu dulu. Tapi, godaan buat jajan, nongkrong, atau "healing" tiap weekend itu... aduh, susah banget ditolak!
Pernah nggak lihat Instagram teman yang lagi liburan, sementara kita lagi hitung-hitung sisa uang buat beli kuota? Rasanya pengin ikutan, tapi kantong bilang nggak. Dulu, aku sering banget jadi insecure. Tapi, akhirnya aku mikir, "Nggak mungkin kan terus-terusan begini?" Kita kan Gen Z, harusnya lebih smart, dong! Ya sebenarnya gak cuman Gen Z aja sih, tapi kita semua yang sedang baca juga.
Nah, dari sana aku mulai belajar ngatur duit. Ini dia ceritaku, siapa tahu bisa bantu kamu juga.
Pertama, Ubah Cara Pandang Dulu: yang Keren Itu Punya Uang Sendiri
Dulu, menurutku yang "keren" itu punya sepatu baru atau tas merek. Sekarang? Sudah berubah. Yang paling kekinian itu sebenarnya punya kebebasan finansial. Coba bayangin, punya tabungan sendiri yang cukup buat jalan-jalan atau buat jaga-jaga kalau ada keperluan mendadak, tanpa harus nelpon ortu panik. Itu baru hebat, kan? Itu baru level-up!
Yang paling penting dari perubahan ini adalah: JANGAN BANDING-BANDINGIN DIRIMU DENGAN TEMAN! (Dalam Artian Negatif ya..) Kalau semisalnya kamu membandingkan diri dengan berkata: "Kalau dia bisa sukses, aku juga pasti bisa," baru boleh ya.
Akan tetapi, ada saja fase dimana memang kita tidak boleh sering-sering membandingkan hidup dengan orang lain. Mungkin temanmu dapat uang saku lebih besar. Mungkin dia udah punya kerjaan sampingan. Mungkin orang tuanya memang lebih mampu. Itu nggak masalah. Fokus aja sama jalanmu sendiri. Setiap orang punya jalannya masing-masing. Maksa diri ikutin gaya hidup teman yang nggak sesuai isi dompetmu itu justru bikin pusing sendiri.
Kedua, Cari Cara yang Paling Nyaman: Nggak Harus Pakai Aturan Kaku
Oke, jadi gini. Aku dulu juga bingung lihat banyak banget cara ngatur duit, kayak 50-30-20 atau yang lain. Itu bagus, tapi kadang terasa terlalu ribet. Dan ternyata, benar! Nggak semua cara itu cocok buat kita.
Cerita Pertama: Kalau Duitnya Udah Dipecahin Ortu
Aku itu tipikal anak yang dikasih uang saku per item. "Nak, ini buat makan, ini buat kebutuhan, ini buat jajan." Kalau kamu seperti ini, kita itu udah beruntung! Ortu kita udah ngasih kerangkanya. Dan aku juga sangat bersyukur karena orang tua aku sudah lebih membantuku dalam membagi budget ku, ini juga disebabkan karena faktor uang jajan yang sudah dijatah orang tua berdasarkan kelas sejak kecil. Contohnya, saat aku kelas 10, uang jajanku 10 ribu.