Lihat ke Halaman Asli

Sintia Tri Wulandari

S1 Teknologi Sains Data

Tren Jual Beli Virtual Land, Apakah Aman sebagai Investasi?

Diperbarui: 12 Juni 2022   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NFT. Sumber ilustrasi: KOMPAS GRAMEDIA

Apa itu virtual land?

Akhir-akhir ini, orang-orang semakin gencar untuk berinvestasi yang dianggap menjanjikan untuk aset masa depan. Dengan semakin canggihnya teknologi, produk investasi yang dibuat pun semakin beragam,  seperti NFT (Non-fungible Tokens) yang berbentuk digital work, virtual land, dan sebagainya. Pada akhir tahun 2021, virtual land yang merupakan aset digital NFT menjadi tren, 

dimana virtual land sendiri merupakan tempat virtual dimana orang-orang dapat dapat berinvestasi lahan secara virtual. Seperti yang sudah diketahui, bahwa aset properti lahan menjadi aset yang bernilai tinggi dan menarik untuk dijadikan aset berharga di masa depan. Begitu pula konsep lahan virtual ini, dimana baik individu, maupun perusahaan membeli lahan virtual yang nantinya akan didirikan sebagai marketplace virtual, tempat hiburan, maupun game virtual.

Transaksi jual beli lahan virtual dapat dilakukan di platform digital seperti decentraland, ataupun Earth 2.io. Decentraland sendiri merupakan platform Virtual Reality (VR) yang memanfaatkan teknologi blockchain. 

Pengguna decentraland memanfaatkan platform tersebut untuk  bermain game virtual, menyelenggarakan acara, dan membeli tanah. Sedangkan, Earth 2.io merupakan platform digital yang berbentuk bumi virtual, yang menawarkan masyarakat untuk dapat membeli lahan virtual.

Apakah investasi virtual land dinilai worth it dan aman?

Dilansir dari nonfungible.com, bahwa investasi lahan virtual ini semakin meningkat dari hari ke hari, dan orang semakin tertarik untuk berinvestasi lahan virtual. Perusahaan Tokens.com  salah satunya, telah membeli lahan virtual senilai USD 2,5 juta, dan menjadi penjualan tertinggi bidang lahan virtual di decentraland. 

Mereka berharap nantinya lahan tersebut akan disewa untuk dijadikan mal virtual atau properti lainnya. Tokens.com sendiri juga mengungkapkan akan membangun acara Metaverse Fashion Week Highlights di lahan virtualnya. Kira-kira, apakah yang membuat investor tertarik untuk membeli sebidang tanah atau lahan virtual dengan harga selangit tersebut?

Adanya investasi virtual land ini, menimbulkan adanya pihak pro dan kontra. Sebagian orang yang berpikiran bahwa metaverse adalah dunia masa depan, menganggap bahwa berinvestasi aset properti lahan virtual ini akan menjanjikan keuntungan yang besar sehingga cocok dijadikan aset di masa depan. 

Harga properti virtual juga naik sebesar 500% sejak Facebook melakukan rebranding menjadi Meta, seperti yang dilansir oleh CNBC. Sehingga, harga jual properti sebanding atau sama mahalnya dengan properti di kehidupan nyata. Namun, bagi mereka yang masih skeptis, menganggap bahwa membeli lahan virtual ini tidak sebanding dengan membeli aset properti di dunia nyata, dan menganggap transaksi tersebut sama dengan 'judi'.

Dari segi keamanan, setiap plot tanah atau lahan virtual yang dijual akan direpresentasikan sebagai NFT, sehingga tidak dapat diduplikasi maupun dipalsukan oleh pihak lain. Sehingga, transaksi lahan virtual ini dinilai aman karena menggunakan teknologi blockchain. Pemilik lahan virtual bebas untuk membangun, merenovasi, atau menyelenggarakan acara maupun game virtual untuk mendapatkan passive income. Sehingga, memungkinkan pemilik untuk mendapatkan keuntungan besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline