"Agen Hayati" merupakan organisme yang dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu dalam proses produksi, pengolahan hasil pertanian dan berbagai keperluan lainnya. Agen Hayati apakah ianya bersifat Predator, Parasitoid, Patogen, Antagonis dan Mikroorganisme Lokal yang fungsi utamanya adalah sebagai Stabilisator dan Dinamisator Organisme Pengganggu Tanaman.
Salah satu mitra petani kopi di Indonesia adalah Koperasi "Arisarina" Aceh Tengah berkantor pusat di kota dingin Takengon. Internal Control System (ICS) bergerak mengontrol, mendapingi, membina dan menyuluh anggota di lapangan merupakan tugas pokok dan fungsi yang diatur Koperasi.
Pembinaan mengarah kepada tehnik budidaya tanaman kopi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tolok ukur tingkat kepatuhan petani terhadap tehnik budidaya kopi ramah lingkungan ini dengan adanya legalitas sertifikat organik dari Badan Sertifikasi Internasional Cotrol Union ( CU) yang berkantor pusat di Negeri Belanda.
Metode penyuluhan Anjangsana adalah berkunjung dari kebun ke kebun atau dari rumah ke rumah (personal) ternyata cocok dan sesuai dengan budaya kearipan daerah dataran tinggi the Gayo, petani senang menerima tamu di pelantaran kebun apa lagi berkonsultasi sembari menikmati secangkir kopi special "Bubuk Kiteni".
Internal Control System yaitu penyuluh suasta berusaha terus memperkenalkan bermacam -- macam jenis Agen Hayati yang ada di sekitar kebun milik petani, petani dari tidak tahu Agen Hayati menjadi tahu, dari tidak sayang Agen Hayati menjadi sayang, dari meracuni Agen Hayati menjadi melindungi. Begitu besar peran Agen Hayati memerangi Organisme Pengganggu Tanaman membuat keluarga tani sangat simpati akan Agen Hayati dan menyebut Agen Hayati itu sebagai "Laskar Bela petani". Keberadaan Laskar pembela petani "Agen Hayati" di sekitar tanaman bukanlah suatu jaminan untuk perlindungan tanaman secara totalitas, oleh sebab itu masih dibutuhkan metode perlindungan tanaman dengan berbagai tindakan preventif seperti melakukan sanitasi lingkungan.
Andai sejenis hama yang suka bersarang di tempat yang teduh tanpa sinar mata hari, maka lakukan pemangkasan cabang atau tajuk pohon di sekitarnya. Petani juga mencermati bahwa pengendalian hama yang ramah lingkungan selain Agen Hayati juga penggunaan perangkap secara ( Mekanis), namun harus diperhitungkan kondisi bagaimana alat tersebut dipergunakan.
- Memasang alat perangkap (Atraktan), Cara kerja perangakap ini Setiap hama PBKo mencium dari radius yang cukup jauh, lalu datang mendekati perangkap, tentu populasi hama semakin mendekat ke tanaman, oleh sebab itu penggunaan alat ini disarankan untuk area satu hamparan bukan perorangan.
- Mengaplikasi Beauveria Bassiana ketika menjelang pembentukan buah sampai buah matang susu, Agen Hayati ini akan berkembang di sekitar kebun dan siap menekan perkembangan hama PBKo. Mungkin cara ini lebih tepat untuk lahan kebun perorangan kebun rakyat.
Menjaga ekosystem, melindungi plora dan pauna, melestarikan mikrobia tanah dan bila menggunakan pestisida sesuai dengan perinsip Pengendalian Hama Terpadu berati Ikut mengembangkan Agen Hayati yang menjadi sahabat petani )*
Penyuluh Pertanian Aceh Tengah