Lihat ke Halaman Asli

Selpia SutriYani

Universitas Jambi

Runtuh Tiga Hari

Diperbarui: 21 Januari 2024   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiga hari aku jatuh, terpuruk
Menyaksikan semua yang terjadi tanpa inginku
Perlahan aku rapuh dan hancur dengan sendirinya tanpa pembelaan
Tanpa ada yang menepuk pundakku 

Dan berkata "sabar,  semua akan baik-baik saja".

"Sabar, semua akan berakhir".

Tiga hari aku hanya bisa merunduk meratap kemalangan beralaskan nestapa. 

Tanpa disadari kemalangan menciptakan reruntuhan hati sendu. 

Kian lama kian banyak. Kian hari kian dalam

Orang rumah sering bertanya. Ada apa kiranya dengan anak gadisku mengurung dirinya di tempat yang setiap sisinya gelap? Adakah orang yang mengganggu anak gadisku?

Sebisa mungkin aku menutupi reruntuhan hatiku dengan serbet bergaris-garis manis agar tidak terlihat

Aku sebisa mungkin kuat. Dengan kembali melihat reruntuhan tadi, mencoba menyusunnya kembali. Aku putik lembut. Karena bagaimana pun juga reruntuhan tadi adalah bagian penting dalam hidupku


Awalnya susunannya sering kali jatuh kembali, aku mencoba mencari cara lain, aku coba rajut bahkan aku coba lem

Segala jenis lem sudah aku coba
Lem tembak, lem kertas. Dan ternyata yang mempan adalah lem kesabaran yang aku pinjam dari tetangga sebelah.

Aku berhasil menyusunnya satu persatu, kupastikan tidak ada yang hilang supaya tidak ada yang cacat.
Aku sudah kembali




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline