Lihat ke Halaman Asli

Sosialisasi Pubertas di SDN Karangmulya: Jadi Dewasa? Siapa Takut!

Diperbarui: 6 September 2023   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 2023 telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pubertas untuk anak sekolah dasar. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari selasa, 22 Agustus 2023 dan bertempat di SDN Karangmulya. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan pengetahuan umum tentang pubertas kepada seluruh siswa yang sudah mulai menginjak usia remaja secara umum serta mensosialisasikan cara menggunakan pembalut untuk para siswi. 

Sosialisasi pubertas ini berjudul Jadi Dewasa? Siapa Takut! yang membahas tentang pengetahuan umum tentang pubertas, ciri-ciri umum pubertas pada wanita dan pria, cara menggunakan pembalut, dan ice breaking mengenai bagian-bagian tubuh mana saja yang boleh dipegang dan tidak boleh dipegang oleh orang lain. 

Dok. Pribadi

Pada kegiatan ini juga diadakan sesi berbagi cerita atas pengalaman pertama siswa mengalami pubertas, khususnya pada siswa perempuan. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan pengetahuan umum tentang pubertas kepada seluruh siswa yang sudah mulai menginjak usia remaja secara umum serta mensosialisasikan cara menggunakan pembalut untuk para siswi. 

Peserta sosialisasi pubertas diambil dari para siswa dan siswi kelas 4 hingga 6 SD. Hal ini karena siswa SD kelas 4 hingga 5 sudah memasuki masa peralihan dari anak anak menjadi remaja, mulai sekitar umur 10 tahun untuk anak perempuan dan umur 11 tahun untuk anak laki-laki. Namun tidak semua anak mengalami pubertas dalam waktu yang bersamaan, setiap anak bisa jadi berbeda juga karena pengaruh dari hormon dan lain sebagainya. Kegiatan sosialisasi pubertas ini dilaksanakan dalam 2 kelas, yaitu kelas pubertas untuk siswa laki-laki dan siswa perempuan. 

Pembagian kelas ini bertujuan agar siswa tidak ragu dalam bercerita kepada sesama gender dan bertukar pengalamannya masing-masing. Selain itu, pemisahan kelas juga bertujuan agar tidak ada siswa laki-laki yang meledek siswa perempuan ataupun sebaliknya. Menurut hasil pengamatan yang kami lakukan, pembahasan terkait pubertas dinilai sangat tabu dan mungkin jarang dibahas oleh guru ketika pembelajaran formal di sekolah. Oleh sebab itu, langkah sosialisasi pubertas ini merupakan langkah yang baik sehingga didukung dan diizinkan oleh pihak sekolah. 

Dok. Pribadi

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu penanggungjawab program kerja ini, yaitu Selma, “Kami berharap melalui sosialisasi yang telah dilakukan, siswa dapat lebih mengenali tubuh mereka sendiri dan dapat menjaga diri, terutama pada siswa yang sudah mengalami pubertas. Kemudian orang tua dan guru dapat memberi pemahaman kepada siswa dalam menghadapi pubertas, karena bagaimanapun ini merupakan hal yang penting di dalam diri siswa dan agar siswa tidak salah dalam menyikapi masa pubertas”.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang, dimana siswa SDN Karangmulya dapat peduli dengan sesama siswa lainnya dan tidak ada lagi kebingungan menghadapi masa pubertas. Pihak sekolah menyambut baik langkah ini dan berterima kasih atas kontribusi mahasiswa KKN UPI dalam upaya memberikan pemahaman dan pengetahuan baru mengenai pubertas kepada siswa. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat menjadi contoh bagi sekolah dalam memberikan sosialisasi lain yang berhubungan dengan permasalahan para siswa sehari-hari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline