Lihat ke Halaman Asli

Lyra Salsabiela

Universitas Negeri Medan

KKN UNIMED 2025 di Desa Bingkat: Langkah Kecil, Harapan Besar

Diperbarui: 1 Oktober 2025   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Foto kebersamaan di posko KKN bersama ibu pemilik posko di Desa Bingkat

Desa Bingkat, Serdang Bedagai, Juli 2025 --- Mahasiswa Universitas Negeri Medan hadir lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk berbagi ilmu dan semangat dengan masyarakat. Selama lebih dari sebulan, mereka hidup bersama warga, menjalankan kegiatan edukasi, pemberdayaan UMKM, hingga penyuluhan kesehatan. Kehadiran mereka bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi juga jawaban atas kebutuhan nyata masyarakat desa.

Kegiatan KKN ini mengusung tema "Desa Cerdas dan Mandiri: Penguatan Potensi Lokal Melalui Edukasi, Digitalisasi, dan Pemberdayaan UMKM." Tema tersebut lahir dari hasil observasi dan diskusi dengan perangkat desa. Meski Bingkat memiliki lahan pertanian yang luas, UMKM makanan ringan yang terus berkembang, dan budaya gotong royong yang masih kuat, desa ini juga menghadapi keterbatasan, mulai dari minimnya transportasi umum, rendahnya literasi, hingga kurangnya fasilitas bagi anak-anak. Dari kondisi itu, mahasiswa merancang program sederhana, praktis, dan berkelanjutan agar manfaatnya tetap terasa meski masa KKN berakhir.

Sejak hari pertama, mahasiswa berusaha menyatu dengan masyarakat. Posko sederhana dijadikan pusat aktivitas, mulai dari merancang kegiatan, berdiskusi dengan warga, hingga menyiapkan perlengkapan program. Setiap sore, anak-anak berlarian menuju posko dengan buku dan pensil warna. Mereka duduk melingkar, belajar, dan bercanda dengan kakak-kakak mahasiswa. Suasana semakin hangat ketika ibu-ibu datang membawa gorengan atau hasil kebun, sementara para bapak ikut membantu saat gotong royong. Ada momen tak terlupakan ketika listrik padam pada malam hari. Anak-anak tetap semangat belajar dengan penerangan lampu minyak, duduk berdesakan sambil mengulang pelajaran sekolah. Peristiwa sederhana itu memperlihatkan eratnya ikatan antara mahasiswa dan warga. Selain itu, mahasiswa juga menjalin hubungan baik dengan ibu pemilik posko yang selalu mendukung kegiatan, siap membantu di saat kesulitan, dan menjadi bagian penting dari kebersamaan selama KKN berlangsung. 

Program kerja yang dilaksanakan pun beragam. Salah satunya adalah edukasi bahasa Inggris dengan kamus bergambar untuk siswa SD kelas IV. Belajar dibuat interaktif lewat tebak gambar dan kuis sederhana, sehingga anak-anak lebih percaya diri menggunakan kosakata baru dalam percakapan sehari-hari.

Gambar 2. Program Edukasi Bahasa Inggris dengan Kamus Bergambar

Di SD Negeri 105374, mahasiswa juga memperkenalkan gerakan gemar menabung. Anak-anak diberi celengan yang kemudian dihias sesuai kreativitas masing-masing. Dari warna-warni cat hingga stiker lucu, semua karya membuat mereka semakin bersemangat menabung setiap hari. 

Gambar 3. Program Gerakan Gemar Menabung dan Menghias Celengan

Selain itu, siswa SD kelas VI mendapat sosialisasi tentang cinta rupiah. Mereka belajar mengenali ciri uang asli, cara merawat uang, dan mengelola uang saku dengan baik melalui simulasi jual beli sederhana.

Gambar 4. Program Sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah

Tidak hanya untuk anak-anak, mahasiswa juga mendampingi pelaku UMKM rengginang ubi kayu. Produk yang awalnya dikemas sederhana kini dibuat lebih menarik, higienis, dan layak jual. Tampilan kemasan baru ini menambah daya tarik dan memberi kesan profesional. 

Gambar 5. Program Pembuatan Kemasan Produk UMKM Rengginang

Selain itu, mahasiswa membantu digitalisasi pemasaran produk rengginang dengan membuat website sederhana dan akun Instagram. Kehadiran promosi online membuka peluang baru, sehingga produk mulai dikenal di luar Desa Bingkat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline