Lihat ke Halaman Asli

Draft Puisi

Freelancer drafter

Puisi: Helai Daun Layu

Diperbarui: 9 September 2022   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Helai Daun Layu

Tuhanku,
Aku helaian daun diterik siang,
Layu dilunglai tangkai topang,
Entah karena;
Biru langit mulai surup pada jingga,
Atau perantara Kalam menuliskan,
Jadilah aku demikian..

Wahai Penggenggam,
Hembus angin dan peredaran awan,
Yang tak luput dengan catatan tiap tetes-tetes hujan,
Jika tangkup lemas karena panas,
Turunkan lekas dengan deras,
Rintik-rintik yang jadi penawar,
Biar diserap serabut akar,
Menjalar ketiap lembar,
Agar hijau kembali segar,
Tapi jika itu bahasa waktu,
Tuntunlah aku pada warna baru,
Berubah coklat tanpa berkurang lekat,
Sampai tiba aku tersapu,
Tergeletak ditanah dan padu..

Draft Puisi'2022 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline