Lihat ke Halaman Asli

Vietnam dan Ramalan "Raja Baru ASEAN", Kualitas Pendidikan hingga Keberhasilan Industrialisasi Jadi Penyebabnya?

Diperbarui: 3 Maret 2024   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan kota Hanoi dipadati oleh aneka kendaraan, mulai dari sepeda, sepeda motor, hingga mobil, Rabu (27/2/2019). Hanoi adalah wajah Vietnam yang baru, maju, dan kompetitif. (KOMPAS/B JOSIE SUSILO HARDIANTO)

Nama Vietnam santer menjadi pembicaraan di berbagai kanal berita dan social media setelah diketahui menjadi salah satu eksportir beras kedua terbesar Indonesia. 

Selain itu banyak warganet yang merasa heran dengan negara yang dijuluki sebagai negeri naga biru ini karena sama-sama terkena dampak iklim cuaca seperti Indonesia namun masih bisa melakukan eskpor beras.

Nama negara Vietnam juga mungkin dapat dikatakan tidak begitu populer bagi beberapa masyarakat Indonesia. Kita pasti lebih familiar Thailand dari segi keragaman dan keunikan destinasi wisata dan sajian dunia hiburan televisi seperti film atau series drama. 

Meskipun begitu, ternyata tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Vietnam menyimpan segudang potensi yang bahkan bisa mengalahkan negara-negara ASEAN lainnya.

Sebelum mencapai posisi saat ini, negara Vietnam terkanal dengan peristiwa tragis yaitu peperangan yang berlangsung selama 20 tahun (1955-1975) yang memakan korban sipil dan pasukan tantara bahkan hingga mencapai 3 juta jiwa. Pada saat itu Vietnam berada di posisi terbawah dan bahkan menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

Sumber: The Atlantic (The Vietnam War, Part I: Early Years and Escalation)

Maka tidak mengherankan jika kondisi perekonomian Vietnam saat ini disebut sebagai sebuah keajiaban. The World Economic Forum dalam sebuah tulisan yang berjudul "The story of Vietnam's economic miracle' menyoroti bagaimana PDB per-kapita negara Vietnam pada tahun 1980an yang tertahan berada di kisaran US$200 dan US$300 saja.

Hingga akhirnya pada tahun 1986, pemerintah memperkenalkan "i Mi" yang memiliki arti pembaruan atau inovasi yang merupakan serangkaian reformasi ekonomi dan politik, dan mengarahkan negara Vietnam menjadi market ekonomi yang berorientasi sosialis.

Saat ini Vietnam bahkan menjadi salah satu pemain utama di pasar negara berkembang. Tak main-main, pertumbuhan ekonominya yang dapat mencapai 6-7% juga mampu menyaingi tiongkok, serta nilai eksporya yang mencapai nilai total PDB-nya.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa negara Vietnam berhasil melakukan pembaruan sedemikian rupa sehingga perekonomiannya bisa tumbuh dan bersaing dengan negara-negara besar lainnya di Asia. Sampai di mana negara Vietnam baru-baru ini diramalkan akan menjadi "raja baru ASEAN" di masa yang akan datang dengan pertumbuhannya yang pesat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline