Lihat ke Halaman Asli

Sandra Sabina

Mahasiswa, IAI AN-NADWAH KUALA TUNGKAL

"Mengenal Diri Lewat MBTI: Antara Tes Kepribadian dan Realita"

Diperbarui: 22 April 2025   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar 

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkuliahan, memahami diri sendiri bisa menjadi senjata ampuh untuk bertahan. Salah satu alat yang populer digunakan banyak mahasiswa untuk mengenal diri adalah MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). Dengan 16 tipe kepribadian yang unik, MBTI sering dianggap sebagai cermin yang membantu kita memahami kekuatan, kelemahan, dan cara kita berinteraksi dengan dunia.

Namun, benarkah MBTI seakurat itu?

Banyak yang merasa hasil tes MBTI seperti membaca isi hati. Misalnya, seorang INFP dikenal sebagai si idealis yang penuh empati, sementara ESTJ digambarkan sebagai pemimpin alami yang tegas. MBTI lalu jadi bahan obrolan ringan di antara teman kampus, bahkan jadi acuan dalam memilih jurusan, kegiatan organisasi, sampai pasangan.

Meski begitu, perlu diingat: MBTI bukan ramalan nasib. Ia hanya alat bantu, bukan label mutlak. Manusia jauh lebih kompleks daripada 4 huruf singkat itu. Kita bisa berubah, tumbuh, dan belajar di luar kerangka tipe kepribadian.

Akhirnya, MBTI bisa menjadi titik awal perjalanan mengenal diri---bukan sebagai batasan, tapi sebagai jendela untuk memahami potensi dan cara kita berkembang. Jadi, apakah kamu sudah tahu MBTI-mu?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline