Lihat ke Halaman Asli

Salsa NurAzizah

Mahasiswa pendidikan

Inovasi Pembelajaran Bahasa Jawa Ragam Krama dengan "Clue Card Krama" di SDN 1 Jajarwayang: Memperkenalkan Budaya Jawa Krama kepada Generasi Muda Mela

Diperbarui: 26 Agustus 2025   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahasa Jawa ragam krama merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga, namun pengajarannya kepada anak-anak usia dini seringkali menghadapi tantangan tersendiri. Anak-anak kelas 2 SD yang berada dalam rentang usia 7-8 tahun membutuhkan pendekatan pembelajaran yang lebih konkret, menyenangkan, dan mudah dipahami. Dari sinilah lahir gagasan untuk mengembangkan media pembelajaran "Clue Card Krama" sebagai pendamping modul ajar yang telah disusun. Media pembelajaran "Clue Card Krama" dirancang khusus untuk membantu siswa kelas 2 SD dalam memahami dan menggunakan kosakata Bahasa Jawa ragam krama dengan cara yang menyenangkan. Kartu petunjuk ini berisi gambar-gambar menarik yang disertai dengan kosakata krama dan ngoko, sehingga siswa dapat dengan mudah membedakan dan mengingat penggunaan kedua ragam bahasa tersebut.

Penerapan modul ajar ini dilaksanakan di SDN 1 Jajarwayang dengan melibatkan siswa kelas 2 sebagai subjek utama pembelajaran. Proses pembelajaran dimulai dengan pengenalan konsep dasar tentang perbedaan ragam krama dan ngoko dalam Bahasa Jawa. Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa ragam krama digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau dihormati, sedangkan ragam ngoko digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan teman sebaya. Dalam implementasinya, "Clue Card Krama" digunakan melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang interaktif. Siswa diajak untuk bermain tebak-tebakan kosakata, dan menyusun kalimat sederhana menggunakan ragam krama. Media ini terbukti sangat efektif dalam meningkatkan antusiasme siswa terhadap pembelajaran Bahasa Jawa.

Hasil dari penerapan modul ajar ini menunjukkan respons yang sangat positif dari siswa. Mereka tampak lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Jawa ragam krama. Siswa-siswa mulai mampu membedakan kapan harus menggunakan ragam krama dan kapan menggunakan ragam ngoko. Keberhasilan penerapan modul ajar Bahasa Jawa ragam krama dengan bantuan media "Clue Card Krama" ini memberikan beberapa pembelajaran berharga. Pertama, pentingnya penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa usia dini. Kedua, pembelajaran budaya lokal dapat dibuat menarik melalui pendekatan yang kreatif dan inovatif. Ketiga, keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran menjadi kunci utama keberhasilan transfer pengetahuan.

Dengan memperkenalkan ragam krama sejak dini, diharapkan siswa akan tumbuh dengan kesadaran yang tinggi terhadap nilai-nilai kesopanan dan penghormatan dalam berkomunikasi yang merupakan ciri khas budaya Jawa.

Melalui program KKN ini, tidak hanya siswa yang mendapatkan manfaat dari pembelajaran Bahasa Jawa ragam krama yang lebih menyenangkan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan pedagogis dan kontribusi nyata terhadap pendidikan di daerah. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline